Wall Street Ditutup Bervariasi, Investor Rusia-Ukraina Makin Tegang

21 November 2024 6:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung hunian bertingkat yang mengalami kerusakan imbas serangan drone Ukraina di Ramenskoye, wilayah Moskow, Rusia, Selasa (10/9/2024). Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Gedung hunian bertingkat yang mengalami kerusakan imbas serangan drone Ukraina di Ramenskoye, wilayah Moskow, Rusia, Selasa (10/9/2024). Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
ADVERTISEMENT
Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (20/11). Nasdaq ditutup lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya karena investor khawatir ketegangan Rusia-Ukraina makin menjadi-jadi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, investor juga menunggu pendapatan dari perusahaan berkapitalisasi besar Nvidia yang dirilis setelah bel perdagangan. Sementara, Dow dan S&P 500 naik tipis di akhir sesi, dengan Dow ditutup lebih tinggi dan S&P 500 berakhir datar.
Mengutip Reuters, rata-rata Industri Dow Jones (.DJI), naik 139,53 poin, atau 0,32 persen menjadi 43.408,47, S&P 500 (.SPX), naik 0,13 poin, atau 0,00 persen, menjadi 5.917,11 dan Nasdaq Composite (.IXIC), kehilangan 21,32 poin atau 0,11 persen menjadi 18.966,14.
Pada sesi pertama perdagangan, banyak saham anjlok usai adanya laporan yang menyebutkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh Storm Shadow milik Inggris ke wilayah Rusia. Sehari sebelumnya, Ukraina meluncurkan rudal ATACMS buatan AS ke Rusia, dan Rusia mengumumkan telah menurunkan ambang batas untuk aksi nuklir.
ADVERTISEMENT
Indeks VIX (Volatility Index) melonjak ke 18,79 sebelum turun ke 17,24, masih pada level tertinggi sejak pemilihan presiden AS 5 November.
"Hari ini menjadi sedikit lebih defensif setelah reli kuat kemarin dari saham pertumbuhan dan sektor teknologi," kata Director of Wealth Management Research at D.A. Davidson, James Regan, Kamis (21/11).
New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Brendan McDermid/REUTERS
"Mungkin ada pandangan konservatif menjelang laba Nvidia atau reaksi yang lebih luas dari laba Target yang menjadi indikator konsumen. Ada juga kekhawatiran geopolitik yang lebih besar dengan ketegangan di Ukraina dan Rusia serta evakuasi kedutaan besar AS," tutur Regan.
Pembuat chip artificial intelligence (AI), Nvidia (NVDA.O), turun 0,76 persen selama sesi perdagangan menjelang hasilnya. Saham tersebut jatuh lebih jauh setelah bel berbunyi ketika perkiraan pendapatan kuartal IV sedikit di atas perkiraan, tetapi gagal memenuhi harapan tinggi beberapa investor.
ADVERTISEMENT
Selama perdagangan reguler, indeks yang menjadi andalan menyeret turun sektor Teknologi Informasi (.SPLRCT), 0,23 persen dan Nasdaq yang berbasis teknologi 0,11 persen.
Target (TGT.N), anjlok 21,4 persen setelah perusahaan ritel itu meramalkan penjualan dan laba kuartal liburan di bawah ekspektasi Wall Street menyusul melesetnya estimasi kuartal ketiga.
Konsumen diskresioner (.SPLRCD), merupakan sektor yang mengalami penurunan paling besar, yakni sebesar 0,57 persen. Saham pertumbuhan seperti Tesla (TSLA.O), dan Amazon.com (AMZN.O), juga turun masing-masing sebesar 1,15 persen dan 0,85 persen.
Nilai saham Nvidia meningkat hampir tiga kali lipat tahun ini, mencakup sekitar 20 persen dari S&P 500 (.SPX), pengembalian selama 12 bulan terakhir, menurut BofA Global Research.
Head of Capital Markets Research for U.S. Bank's asset management group, Bill Merz, melihat mulai adanya komentar dari perusahaan-perusahaan besar yang telah menggunakan modal di bidang pengeluaran teknologi dan AI. Perusahaan-perusahaan tersebut membahas bagaimana pengeluaran tersebut dikonversi menjadi pendapatan yang lebih tinggi atau penghematan biaya.
ADVERTISEMENT
“Itu pertanda baik bagi perusahaan-perusahaan seperti Nvidia yang berada di sisi yang menguntungkan dalam perdagangan pengeluaran teknologi dan AI tersebut," katanya.
Ilustrasi grafik pasar saham kripto. Foto: Shutterstock
Saham mata uang kripto bergerak naik karena bitcoin melonjak di atas USD 94.000, dengan MicroStrategy (MSTR.O), melonjak 10 persen dan MARA Holdings (MARA.O), naik 13,9 persen.
Dari sisi suku bunga acuan, Investor memperkirakan Federal Reserve tidak akan menaikkan ataupun menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember nanti. Setelah data ekonomi yang kuat dan tanda-tanda inflasi yang terus-menerus.
Jumlah saham yang turun melebihi saham yang naik dengan rasio 1,24 banding 1 di NYSE. Ada 184 harga tertinggi baru dan 94 harga terendah baru di NYSE.
Di Nasdaq, 2.007 saham naik dan 2.245 saham turun karena saham yang turun jumlahnya lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 1,12 banding 1. S&P 500 mencatat 30 tertinggi baru dalam 52 minggu dan 13 terendah baru sementara Nasdaq Composite mencatat 92 tertinggi baru dan 163 terendah baru.
ADVERTISEMENT
Volume di bursa AS adalah 13,20 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 14,32 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.