Wall Street Ditutup Bervariasi, Saham Tesla Naik 3,3 Persen

28 Oktober 2024 6:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Jumat (25/10). Pada sesi tersebut, hanya Nasdaq berakhir menguat yang didorong oleh saham-saham megacap, karena investor menunggu hasil kuartalan dari beberapa perusahaan terbesar di Wall Street minggu depan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Senin (28/10), Indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 259,96 poin, atau 0,61 persen menjadi 42.114,40. S&P 500 (.SPX) turun 1,74 poin atau 0,03 persen menjadi 5.808,12. Sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 103,12 poin atau 0,56 persen menjadi 18.518,61.
Dow merosot karena saham perbankan jatuh, dengan Goldman Sachs (GS.N), turun 2,27 persen dan jaringan makanan cepat saji McDonald's (MCD.N), turun 2,97 persen saat berjuang melawan wabah E. coli yang terkait dengan hamburgernya.
"Bank-bank telah menguat karena peluang (calon presiden AS Donald) Trump (untuk menang) meningkat, jadi tampaknya investor mengambil untung," kata Michael Rosen, kepala investasi di Angeles Investments.
Pemberi pinjaman regional New York Community Bancorp (NYCB.N) juga turun 8,26 persen setelah melaporkan kerugian kuartalan keempat berturut-turut, terutama karena pinjaman real estat komersialnya.
ADVERTISEMENT
Ketidakpastian yang berkelanjutan seputar pemilihan umum AS telah membuat investor berhati-hati.
Hanya Nasdaq yang ditutup dengan kenaikan pada minggu ini. Indeks yang didominasi saham teknologi ini naik 0,16 persen, sementara S&P turun 0,96 persen dan Dow turun 2,68 persen.
Sementara itu, saham Tesla (TSLA.O), naik 3,3 persen dalam sehari. Kemudian Amazon (AMZN.O), Apple (AAPL.O), dan Microsoft (MSFT.O) juga naik.
"Angka-angka Tesla membantu menyalakan kembali optimisme investor bahwa reli Magnificent Seven belum berakhir," kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management.
Ia merujuk pada kelompok saham teknologi yang sensitif terhadap suku bunga yang melonjak karena antusiasme terhadap kecerdasan buatan.
Seperti saham Nvidia (NVDA.O) yang naik dan sempat menyalip Apple (AAPL.O), sebagai perusahaan paling bernilai di dunia berdasarkan sahamnya.
ADVERTISEMENT
Adapun imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun acuan naik tipis karena investor menunggu data ketenagakerjaan AS minggu depan untuk mendapatkan petunjuk tentang kemungkinan arah pemotongan suku bunga Federal Reserve. Awal minggu ini, imbal hasil mencapai titik tertinggi dalam tiga bulan sebesar 4,26 persen.