Wall Street Ditutup Flat, Investor Tunggu Data Inflasi AS di Maret 2024

9 April 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup flat pada perdagangan, Senin (8/4). Hal itu dipengaruhi isu kenaikan suku bunga The Fed yang membuat investor tidak mengambil langkah besar, menjelang rilisnya data inflasi utama AS.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Selasa (9/4), indeks Dow Jones turun 11,24 poin (0,03 persen) ke 38.892,8, S&P 500 turun 0,04 persen ke 5.202,39, dan Nasdaq naik tipis 0,03 persen ke 16.253,96.
Investor setidaknya menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai seberapa sukses upaya bank sentral AS, The Fed, dalam melewati inflasi. Untuk itu, mereka menantikan rilisnya indeks harga konsumen (CPI) Maret 2024 di akhir pekan ini.
Di mana angka CPI atau inflasi ini menjadi ukuran The Fed dalam keputusan untuk mulai menurunkan suku bunga.
Konsesus memperkirakan inflasi AS di bulan lalu naik menjadi 3,4 persen dari 3,2 persen di Februari 2024. Adapun The Fed sendiri menargetkan inflasi berada di kisaran 2 persen.
Ilustrasi Taxi di New York. Foto: Kobby Dagan/Shutterstock
Namun pasar menutup minggu ini dengan catatan positif, setelah laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat lalu.
ADVERTISEMENT
Kenaikan mengejutkan dalam data gaji memberikan investor harapan bahwa perekonomian yang kuat dapat terus mendukung pertumbuhan pendapatan perusahaan, bahkan jika hal tersebut berarti kenaikan suku bunga dalam jangka waktu yang lebih lama.
Sementara, imbal hasil treasury AS naik, menjaga keuntungan pasar tetap terkendali. Suku bunga acuan Treasury 10-tahun naik sekitar 4 basis poin menjadi 4,42 persen.