Wall Street Ditutup Hijau Jelang Natal, Indeks S&P 500 Cetak Rekor

24 Desember 2021 6:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
ADVERTISEMENT
Indeks utama Wall Street membukukan kenaikan solid untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Kamis (23/12) jelang Natal, dengan S&P 500 mencetak rekor tertinggi. Pemicunya karena perkembangan perekonomian dan kekhawatiran varian Omicron yang mereda.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Jumat (24/12),Dow Jones Industrial Average naik 196,67 poin atau 0,55 persen, menjadi 35.950,56. S&P 500 naik 29,23 poin atau 0,62 persen, menjadi 4.725,79. Nasdaq Composite menambahkan 131,48 poin atau 0,85 persen, menjadi 15.653,37.
Pernyataan AstraZeneca Plc dan Novavax Inc yang menyebut, vaksin mereka terlindungi dari Omicron, dengan bukti data di Inggris yang menunjukkan lebih sedikit kasus yang dirujuk rumah sakit secara proporsional daripada varian Delta. Namun pakar kesehatan memperingatkan pertempuran melawan COVID-19 masih jauh dari kata selesai.
Kedatangan Omicron mengakibatkan volatilitas pasar lebih tinggi dalam sebulan terakhir ini, yang merupakan tahun yang kuat untuk saham.
“Ada banyak sentimen negatif yang masuk ke bagian akhir tahun ini, dan investor kemungkinan terus melihat pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat dan perkembangan yang cukup positif terkait dengan inovasi perawatan kesehatan seputar COVID. Menyebabkan investor mengalokasikan modal saat mereka menutup tahun ini,” kata Matthew Miskin, co-chief investment strategist di John Hancock Investment Management, dikutip Reuters, Jumat (24/12).
ADVERTISEMENT
Sektor pertahanan, sebagian besar mengungguli kenaikan di bulan Desember, umumnya tertinggal pada hari Kamis. Sektor real estat turun 0,4 persen.
Kenaikan S&P 500, dipimpin oleh konsumen dan industri, yang keduanya naik sekitar 1,2 persen. S&P 500 telah naik selama tiga hari, setelah jatuh dalam tiga sesi sebelumnya, naik sekitar 26 persen sepanjang tahun ini.
"Orang-orang melihat kekuatan pada hari Selasa dan Rabu dan tiba-tiba semua orang lebih optimis lagi," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth Management.
Untuk minggu ini, S&P 500 naik 2,3 persen. Sementara Dow naik sekitar 1,7 persen dan Nasdaq naik 3,2 persen.
Volume perdagangan diperkirakan lebih tipis dari biasanya menjelang liburan Natal dan Tahun Baru. Pasar saham akan ditutup pada hari Jumat dalam rangka merayakan liburan Natal.
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangan medis, Amerika Serikat mengizinkan pil antivirus Merck & Co untuk COVID-19 untuk pasien dewasa tertentu yang berisiko tinggi. Merck saham turun 0,6 persen, sementara Pfizer turun 1,4 persen.
Saham Tesla Inc naik 5,8 persen, naik tajam untuk hari kedua setelah Chief Executive Elon Musk mengatakan pada hari Rabu bahwa dia hampir selesai dengan penjualan sahamnya setelah menjual senilai lebih dari USD 15 miliar sejak awal November.
Namun, ekuitas dapat berubah menuju tahun depan karena Federal Reserve diperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga pada tahun 2022.
Sekitar 8 miliar saham diperdagangkan di bursa AS, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harian 11,8 miliar selama 20 sesi terakhir.