Wall Street Ditutup Melemah, Penjualan Ritel Dorong Kekhawatiran Suku Bunga

16 Agustus 2023 6:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang sedang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Getty Images/Spencer Platt
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang sedang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Getty Images/Spencer Platt
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (15/8), setelah data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan. Investor khawatir suku bunga tetap tinggi lebih lama.
ADVERTISEMENT
Sementara bank-bank besar AS turun usai laporan Fitch dapat menurunkan peringkat beberapa pemberi pinjaman. Mengutip Reuters, Rabu (16/8), S&P 500 turun 1,16 persen untuk mengakhiri sesi di 4.437,86 poin.
S&P 500 ditutup di bawah rata-rata pergerakan 50 hari untuk pertama kalinya sejak Maret. Nasdaq turun 1,14 persen menjadi 13.631,05 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 1,02 persen menjadi 34.946,39 poin.
Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel tumbuh 0,7 persen bulan lalu terhadap ekspektasi kenaikan 0,4 persen, menunjukkan ekonomi AS tetap kuat.
Setelah rilis data tersebut, para pedagang bertaruh jeda kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve tetap utuh di 89 persen bulan depan, namun para analis mengatakan para investor khawatir suku bunga di level saat ini lebih lama dari yang diperkirakan.
ADVERTISEMENT
Bank mencermati beban penjualan karena investor semakin cemas tentang suku bunga. Kurva imbal hasil Treasury AS telah terbalik selama lebih dari setahun, dengan hasil obligasi jangka panjang kurang dari instrumen utang jangka pendek.
Sebuah tanda jalan, Wall Street, terlihat di luar New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, New York, AS. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
Situasi yang terus menerus ini menekan keuntungan yang dapat diperoleh bank dari pinjaman. “Kita mungkin akan berakhir dengan kurva imbal hasil terbalik lebih lama dari yang diantisipasi, bahkan jika kita tidak berakhir dengan resesi ekonomi,” kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.
Sebuah laporan menunjukkan lembaga pemeringkat Fitch dapat menurunkan peringkat beberapa bank. Saham JPMorgan Chase turun 2,5 persen, Bank of America turun 3,2 persen dan Wells Fargo turun 2,3 persen.
“Cerita dari Fitch tentang potensi penurunan peringkat ke beberapa bank AS membebani sentimen. Ketika digabungkan dengan angka penjualan ritel pagi ini yang lebih kuat dari perkiraan, (itu) semakin meningkatkan potensi lebih tinggi untuk skenario suku bunga yang lebih lama dari The Fed,” kata Michael James, Direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities.
ADVERTISEMENT