Wall Street Ditutup Melemah Usai Moody's Pangkas Peringkat Kredit Bank

9 Agustus 2023 5:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lembaga pemeringkat Moody's Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Lembaga pemeringkat Moody's Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street melemah pada penutupan perdagangan, Selasa (9/8). Imbas pemangkasan peringkat kredit bank yang dilakukan oleh Moody's.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Rabu (9/8), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 0,45 persen menjadi 35.314,49, S&P 500 (.SPX) kehilangan 0,42 persen menjadi 4.499,38 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 0,79 persen menjadi 13.884,32.
"Penurunan peringkat beberapa bank oleh lembaga pemeringkat kredit Moody's menghidupkan kembali kekhawatiran tentang kesehatan bank AS dan ekonomi," tulis laporan tersebut.
Moody's juga memperingatkan bahwa kekuatan kredit sektor tersebut kemungkinan akan diuji oleh risiko pendanaan dan profitabilitas yang lebih lemah.
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
Kepercayaan pasar terhadap bank-bank AS berangsur-angsur kembali setelah kegagalan tiga pemberi pinjaman awal tahun ini, termasuk Silicon Valley Bank, yang mengejutkan sistem keuangan.
Indeks S&P 500 Banks (.SPXBK) telah turun 2,5 persen tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan 17,2 persen oleh S&P 500. Tak hanya itu, penurunan peringkat menunjukkan kerapuhan kepercayaan investor terhadap saham keuangan.
ADVERTISEMENT
Indeks bank turun 1,1 persen pada hari Selasa, sedangkan indeks Perbankan Regional KBW (.KRX) turun 1,4 persen.
Bank besar Goldman Sachs (GS.N) dan Bank of America (BAC.N) masing-masing turun sekitar 1,9 persen, sementara Bank of New York Mellon turun 1,3 persen dan Truist turun 0,6 persen.
Kepala Strategi Investasi di Glenmede, Jason Pride mencatat, penurunan peringkat Moody’s serta pemberitahuan yang diberikan kepada bank-bank besar tentang kemungkinan tindakan di masa depan merupakan pernyataan publik tentang kepedulian badan tersebut terhadap kesehatan sistem perbankan, dan bagaimana itu mempengaruhi ekonomi yang lebih luas.
"Saya pikir ini masalah besar dalam gambaran yang lebih besar tentang bagaimana perekonomian beroperasi, karena pinjaman bank daerah adalah salah satu pelumas utama perekonomian," katanya.
ADVERTISEMENT
"Jika melambat, mesinnya tidak bekerja dengan baik," imbuhnya.
Rasio modal bank juga masih rentan, apalagi dengan tren suku bunga tinggi. Bank sentral AS, The Fed, pada bulan lalu menaikkan suku bunga pinjaman acuan ke kisaran 5,25-5,5 persen, setelah memperketat kebijakan moneter secara agresif selama satu setengah tahun terakhir dalam upaya untuk mengendalikan inflasi.