Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Penurunan Suku Bunga The Fed

15 Juli 2024 6:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Jumat (12/7), dengan S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mencapai rekor tertinggi intraday, di tengah taruhan bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga pada bulan September. Sementara bank-bank besar jatuh setelah melaporkan hasil yang beragam.
ADVERTISEMENT
Indeks saham S&P 500 dan Dow melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa sebelum kehilangan sebagian besar keuntungan tersebut pada penutupan.
Mengutip Reuters, S&P 500 naik 0,55 persen dan mengakhiri sesi pada 5.615,35 poin. Nasdaq naik 0,63 persen menjadi 18.398,45 poin, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,62 persen menjadi 40.000,90 poin.
Beberapa perusahaan yang sering diperhitungkan di pasar bangkit kembali setelah merosot pada sesi sebelumnya. Apple (AAPL.O), dan Nvidia (NVDA.O), masing-masing naik lebih dari 1 persen.
Laba JPMorgan Chase (JPM.N), kuartal II terangkat oleh kenaikan biaya perbankan investasi. Namun, saham bank terbesar di dunia turun 1,2 persen.
Wells Fargo (WFC.N), anjlok 6 persen setelah gagal memenuhi estimasi pendapatan bunga kuartalan. Sementara Citigroup (CN), turun 1,8 persen meskipun melaporkan lonjakan pendapatan perbankan investasi. Indeks bank S&P 500 (.SPXBK), juga kehilangan 1,5 persen.
ADVERTISEMENT
"Rotasi ke saham berkapitalisasi kecil dan menengah masih berlanjut dan itu merupakan tanda positif secara keseluruhan," kata Kepala Strategi Pasar di Carson Group Ryan Detrick, dikutip dari Reuters, Senin (15/7).
Adapun saham yang paling banyak diperdagangkan di S&P 500 adalah Tesla (TSLA.O), dengan nilai saham yang dipertukarkan sebesar USD 38 miliar selama sesi tersebut. Saham produsen mobil listrik itu kemudian melonjak 3 persen.
Selama seminggu, S&P 500 naik 0,9 persen, Nasdaq naik 0,2 persen dan Dow naik 1,6 persen.
Dengan indeks saham yang diperdagangkan di sekitar rekor tertinggi, investor bertaruh pada pertumbuhan laba yang kuat dari perusahaan-perusahaan di luar Nvidia (NVDA.O), dan perusahaan-perusahaan besar lainnya yang telah diuntungkan oleh pertumbuhan pesat dalam komputasi kecerdasan buatan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data LSEG IBES, para analis memperkirakan laba kuartal II 2024 untuk perusahaan-perusahaan S&P 500 melonjak 9,6 persen, dengan pertumbuhan kuat dari perusahaan-perusahaan teknologi. Akan tetapi hal ini dibersamai dengan penurunan laba di sektor real estate, industri, dan material.
"Daya tarik tematik dari kisah AI masih sangat terasa. Kita hanya perlu melihat perubahan dalam pertumbuhan laba yang berasal dari pasar lainnya, dan itu adalah sesuatu yang akan kita perhatikan dengan saksama selama beberapa minggu ke depan," tutur kepala manajemen portofolio di Horizon Investments di Charlotte, North Carolina.
Data menunjukkan harga produsen sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan pada bulan Juni, tetapi hal itu tidak banyak mengubah taruhan pada pemotongan suku bunga pertama pada bulan September.
ADVERTISEMENT
Laporan tersebut mengikuti data yang menunjukkan penurunan mengejutkan dalam harga konsumen AS yang dirilis pada Kamis (11/7).
Berdasarkan data FedWatch CME Group, pedagang bertaruh pada peluang 94 persen penurunan suku bunga pada bulan September, naik dari 78 persen seminggu yang lalu.
Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada saham yang turun dalam indeks S&P 500 (.AD.SPX), dengan rasio 4,1 banding satu.
S&P 500 membukukan 62 titik tertinggi baru dan tidak ada titik terendah baru; Nasdaq mencatat 170 titik tertinggi baru dan 36 titik terendah baru.
Volume di bursa AS relatif ringan, dengan 11,3 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 11,6 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.