Wall Street Ditutup Menguat, Investor Berharap The Fed Mulai Turunkan Suku Bunga

4 Desember 2023 6:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jerome Powell  Foto: REUTERS/Joshua Roberts
zoom-in-whitePerbesar
Jerome Powell Foto: REUTERS/Joshua Roberts
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa saham Amerika Serikat (AS), wall street, menguat saat penutupan perdagangan, Jumat (1/12). Reli perdagangan di akhir pekan lalu dipengaruhi sinyal bank sentral The Fed yang mulai menurunkan suku bunga.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Senin (4/11), indeks S&P 500 mengakhiri sesi dengan menguat 0,59 persen ke 4,594.63, Nasdaq Composite yang sarat teknologi naik 0,55 persen menjadi 14.305,03, dan rata-rata Industri Dow Jones naik 294,61 poin (0,82 persen) ke 36.245,50.
Di mana, S&P 500 melonjak ke level penutupan tertinggi tahun 2023 pada hari Jumat, memperpanjang kenaikan bulan November ke bulan baru.
S&P 500 ditutup pada level tertinggi sejak Maret 2022. Saham yang membawa indeks pasar luas ke level tersebut termasuk Ulta Beauty dan Properti Boston yang masing-masing naik 10,8 persen dan 11,2 persen.
Investor masih mewaspadai Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell yang menyatakan pada akhir pekan lalu bahwa, menolak ekspektasi pasar mengenai penurunan suku bunga di masa depan, dengan mengatakan, “terlalu dini untuk menyimpulkan dengan yakin” dan kebijakan moneter “cukup membatasi.”
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
Sehingga diprediksi imbal hasil turun karena ekuitas menguat sepanjang hari, bahkan setelah pernyataan Powell yang hati-hati karena, pasar menafsirkannya sebagai sinyal bahwa bank sentral setidaknya sudah selesai menaikkan suku bunga. Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun turun lebih dari 13 basis poin menjadi 4,21 persen.
ADVERTISEMENT
“Ada banyak sentimen di sini, yang pertama adalah inflasi. Kedua adalah The Fed sepertinya akan mengambil tindakan, dan yang ketiga adalah pendinginan perekonomian yang mulai terjadi, namun dengan kecepatan yang sangat bertahap,” kata Mona Mahajan, ahli strategi investasi senior di Edward Jones.
Mahajan menambahkan bahwa pasar tampaknya memperkirakan penurunan suku bunga, tetapi hal tersebut baru akan terjadi pada paruh pertama tahun 2024.
Reli besar yang terjadi di bulan November 2023, sebagian disebabkan oleh pasar yang mulai percaya bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga dan bahwa bank sentral bahkan mungkin mulai memotongnya pada paruh pertama tahun depan. The Fed selanjutnya memutuskan suku bunga pada 13 Desember.