Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Wall Street Ditutup Menguat, Investor Cermati Data Terbaru Ekonomi AS
18 Maret 2025 6:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, kembali ditutup menguat pada Senin (17/3).
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters pada Selasa (18/3), Dow Jones (.DJI) naik 353,44 poin atau 0,85 persen menjadi 41.841,63. S&P 500 (.SPX) menguat 36,18 poin atau 0,64 persen ke level 5.675,12, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 54,58 poin atau 0,31 persen ke 17.808,66.
Kenaikan ini terjadi seiring para investor mulai memburu peluang setelah Nasdaq dan S&P 500 sempat melemah selama empat minggu berturut-turut. Mereka juga tengah mencermati data ekonomi terbaru untuk melihat sejauh mana kebijakan pemerintahan Trump memengaruhi pasar.
Penjualan ritel memang sedikit pulih pada Februari, tetapi tetap di bawah ekspektasi pasar, mencerminkan ketidakpastian yang meningkat akibat tarif perdagangan dan pemutusan hubungan kerja secara massal di instansi pemerintah federal.
Di sisi lain, laporan terpisah menunjukkan bahwa aktivitas pabrik di Negara Bagian New York pada bulan Maret anjlok, mencatat penurunan terbesar dalam hampir dua tahun.
ADVERTISEMENT
“Satu-satunya tanda pemulihan belanja dari pelemahan akibat cuaca di bulan Januari serta upaya konsumen menimbun barang sebelum tarif diberlakukan, hanya terlihat dari peningkatan belanja online,” ujar Brian Jacobsen, Kepala Ekonom di Annex Wealth Management, Menomonee Falls, Wisconsin.
“Sentimen seringkali bukan indikator yang andal untuk belanja konsumen, dan kini semangat positif yang sempat mendorong konsumsi sudah mulai memudar,” tambahnya.
Selain itu, sentimen pelaku usaha sektor properti di AS menurun ke titik terendah dalam tujuh bulan terakhir pada Maret, karena tarif terhadap bahan bangunan impor menyebabkan biaya konstruksi meningkat.
Menurt alat pemantau FedWatch dari CME, pasar secara luas memperkirakan suku bunga akan tetap dipertahankan menjelang pertemuan Federal Reserve pada Rabu mendatang. Dalam kesempatan tersebut, para pejabat The Fed juga akan mengumumkan proyeksi ekonomi mereka, yang akan menjadi sinyal paling jelas mengenai bagaimana bank sentral melihat dampak kebijakan pemerintahan Trump terhadap prospek ekonomi AS yang sebelumnya dinilai solid.
ADVERTISEMENT
Federal Reserve Bank of Atlanta juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama menjadi kontraksi sebesar 2,1 persen, turun dari proyeksi sebelumnya pada 7 Maret yang mencatat penurunan 1,6 persen.
Indeks blue-chip Dow saat ini masih sekitar 3 persen dari level koreksi setelah penguatan dua hari terakhir, sedangkan Nasdaq sudah lebih dulu memasuki wilayah koreksi sejak 6 Maret.
Dari 11 sektor utama dalam indeks S&P, sektor real estate dan energi mencatat kenaikan tertinggi, sementara konsumer diskresioner menjadi satu-satunya sektor yang melemah.
Saham Tesla anjlok 4,79 persen setelah perusahaan sekuritas Mizuho memangkas target harga sahamnya dari USD 515 atau Rp 8,45 juta (kurs Rp 16.406) menjadi USD 430 atau Rp 7,05 juta. Saham Tesla tercatat telah turun 41 persen sepanjang tahun ini.
ADVERTISEMENT
Saham perusahaan komputasi kuantum seperti D-Wave Quantum (QBTS.N) dan Quantum Corp (QMCO.O) melonjak masing-masing 10,15 persen dan 40,09 persen, seiring produsen chip AI Nvidia (NVDA.O) memulai konferensi tahunan mereka.
Saham Intel (INTC) juga menguat 6,82 persen setelah CEO baru yang akan menjabat, Lip-Bu Tan, dikabarkan akan mempertimbangkan perubahan besar dalam metode produksi chip dan AI perusahaan.
Volume transaksi di bursa AS tercatat sebanyak 13,86 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 16,53 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.