Wall Street Ditutup Menguat Jelang Akhir Tahun

28 Desember 2023 6:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
zoom-in-whitePerbesar
New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
ADVERTISEMENT
Menjelang akhir tahun, indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (27/12).
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 111,19 poin menjadi 37.656,52, S&P 500 (.SPX) bertambah 6,83 poin menjadi 4.781,58. Kemudian Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 24,60 poin menjadi 15.099,18.
CEO Horizon Onvestment Services, Chuck Carlson mengatakan Wall Street melanjutkan tren kenaikan tipis di tengah perdagangan yang minimal.
“Kita punya tiga hari tersisa untuk perdagangan pada tahun ini. Itu berarti tinggal tiga hari lagi masa panen pajak, tiga hari window dressing portofolio hal-hal semacam itu dapat menjadi lebih besar karena kurangnya volume perdagangan," kata Carlson.
Lebih lanjut, setelah data indeks harga PCE AS yang dirilis pada hari Jumat lebih dingin dari perkiraan, spekulasi semakin kuat bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pertamanya pada bulan Maret.
Sebuah tanda jalan, Wall Street, terlihat di luar New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, New York, AS. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
Hal itu mendukung saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga dan memberikan bias kenaikan pada indeks-indeks utama Wall Street.
ADVERTISEMENT
Pasar keuangan telah memperhitungkan kemungkinan sebesar 73,9 persen bahwa pembuat kebijakan akan menurunkan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan bulan Maret, menurut alat FedWatch CME.
Jumlah obligasi yang naik melebihi jumlah obligasi yang menurun di NYSE dengan rasio 1,86 banding 1. Di sisi lain, volume di bursa AS tercatat 11,96 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,67 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.