Wall Street Ditutup Menguat, Nasdaq Naik di Tengah Sentimen AI

8 Desember 2023 6:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari Kamis (7/12). Nasdaq berakhir naik tajam usai Alphabet dan Advanced Micro Devices memicu reli megacap di tengah optimisme baru mengenai kecerdasan buatan (AI).
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Jumat (8/12), Nasdaq melonjak 1,37 persen menjadi 14.339,99 poin. Sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0,18 persen menjadi 36.117,57 poin.
S&P 500 naik 0,8 persen mengakhiri sesi di 4.585,59 poin, dengan 1,8 poin saham dalam indeks menguat untuk setiap saham yang melemah.
S&P 500 terus naik sejak akhir Oktober di tengah ekspektasi Federal Reserve terus menyelesaikan kampanye kenaikan suku bunga dan dapat mulai menurunkan suku bunga pada bulan Maret.
Saham yang paling banyak diperdagangkan di S&P 500 adalah Tesla, dengan saham senilai USD 25,7 miliar. Saham Tesla naik 1,37 persen.
“Hari ini adalah reli AMD-Google, ada efek penyebaran di seluruh pasar. Semua orang ingin ikut-ikutan,” kata Jay Hatfield, CEO Infrastructure Capital Management di New York.
ADVERTISEMENT
“Kami berada di pasar yang aneh hari ini, pasar tag-team di mana suatu hari teknologi memimpin, dan pada hari berikutnya nilai dan kepemimpinan pasar secara luas,” lanjutnya.
Seorang wanita berjalan melewati New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street. Foto: Angela Weiss / AFP
Para pelaku pasar hampir seluruhnya memprediksi peluang The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan minggu depan.
Data pada hari Kamis menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat kurang dari prediksi pekan lalu menjadi 220.000 orang.
Laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja yang dirilis pada hari Jumat memberi petunjuk betapa cepatnya perekonomian AS melemah dan mungkin mempengaruhi ekspektasi mengenai kapan The Fed kemungkinan akan mulai menurunkan suku bunga.
Non-farm payrolls diperkirakan meningkat sebanyak 180.000 pekerjaan pada bulan lalu usai meningkat sebanyak 150.000 pekerjaan pada bulan Oktober.
ADVERTISEMENT