Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Wall Street Ditutup Menguat, Saham Microsoft dan Meta Melonjak
2 Mei 2025 6:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada Kamis (1/5), dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 mencatatkan kenaikan untuk sesi kedelapan berturut-turut. Sentimen positif dipicu oleh laporan keuangan kuat dari perusahaan teknologi raksasa Microsoft dan Meta, yang meredakan kekhawatiran investor terkait pengeluaran besar untuk kecerdasan buatan (AI).
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 83,60 poin atau 0,21 persen ke level 40.752,96. Indeks S&P 500 menguat 35,08 poin atau 0,63 persen menjadi 5.604,14. Sementara Nasdaq Composite melonjak 264,40 poin atau 1,52 persen ke posisi 17.710,74.
Saham Microsoft (MSFT.O) melonjak 7,6 persen dan ditutup di level tertinggi sejak akhir Januari. Kenaikan ini didorong oleh proyeksi pertumbuhan positif pada bisnis komputasi awan mereka, Azure. Bahkan, lonjakan harga saham tersebut sempat menempatkan Microsoft di atas Apple (AAPL.O) sebagai perusahaan paling bernilai di dunia.
Sementara itu, saham Meta Platforms (META.O) juga naik 4,2 persen dan ditutup di level tertinggi sejak 9 April. Laporan keuangan Meta menunjukkan pendapatan yang melampaui ekspektasi, ditopang kinerja kuat dari lini bisnis periklanan mereka.
ADVERTISEMENT
Kedua hasil tersebut membantu meredakan kekhawatiran bahwa investasi besar-besaran perusahaan teknologi dalam teknologi AI selama beberapa tahun terakhir tidak akan membuahkan hasil. Di sisi lain, kekhawatiran investor terhadap potensi hambatan ekonomi akibat tarif yang diusulkan mantan Presiden Donald Trump juga sedikit mereda.
"Senang rasanya hari ini pasar digerakkan oleh laporan keuangan, bukan lagi pembicaraan soal tarif. Ini menyegarkan, karena kita kembali fokus pada data ekonomi dan kinerja perusahaan," ujar Lamar Villere, Manajer Portofolio di Villere & Co, New Orleans.
"Ketika perusahaan sebesar Microsoft dan Meta mencetak pendapatan besar, ini memberi sinyal kuat bahwa mereka masih punya ruang untuk bertumbuh," tambahnya.
Meski begitu, kekhawatiran terhadap perubahan kebijakan perdagangan AS terus membayangi musim laporan keuangan. Banyak perusahaan memangkas atau menarik kembali proyeksi laba mereka. Menurut data LSEG, laba kuartal pertama perusahaan dalam indeks S&P 500 diperkirakan tumbuh 12,9 persen secara tahunan, naik dari estimasi 8 persen pada 1 April.
ADVERTISEMENT
Setelah penutupan pasar, saham Amazon.com (AMZN.O) turun hampir 4 persen karena perlambatan pertumbuhan di unit cloud mereka. Apple (AAPL.O), yang juga termasuk dalam kelompok “Magnificent Seven”, dijadwalkan melaporkan kinerja keuangannya setelah penutupan pasar. Saham Apple sempat bergerak fluktuatif sebelum akhirnya ditutup naik tipis 0,4 persen. Kenaikan ini terjadi setelah hakim federal memutuskan bahwa Apple melanggar perintah pengadilan terkait reformasi App Store.
Kenaikan delapan sesi beruntun menjadi yang terpanjang bagi Dow Jones dalam setahun, dan yang terpanjang bagi S&P 500 sejak Agustus lalu.
Secara sektoral, indeks teknologi (.SPLRCT) memimpin penguatan dengan kenaikan 2,2 persen, diikuti sektor layanan komunikasi (.SPLRCL) yang naik 1,6 persen.
Namun, data ekonomi menunjukkan sinyal yang beragam. Klaim pengangguran mingguan meningkat lebih dari perkiraan, mengindikasikan potensi peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah pemberlakuan tarif.
ADVERTISEMENT
Data PMI ISM juga menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS masih mengalami kontraksi pada April, meski sedikit lebih baik dari perkiraan analis Reuters. Tekanan harga input tercatat meningkat.
Sementara itu, laporan pada Rabu sebelumnya menunjukkan bahwa ekonomi AS mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir pada kuartal sebelumnya.
Di sektor kesehatan, saham Eli Lilly (LLY.N) anjlok 11,7 persen meski mencatatkan laba kuartalan di atas ekspektasi. Penurunan ini terjadi setelah CVS Health (CVS.N) memutuskan untuk mencoret obat obesitas Lilly, Zepbound, dari daftar obat yang ditanggung biaya penggantiannya. Sektor perawatan kesehatan (.SPXHC) pun melemah 2,8 persen dan menjadi sektor dengan kinerja terburuk pada sesi tersebut.
McDonald’s (MCD.N) juga mencatatkan penurunan saham sebesar 1,9 persen setelah melaporkan penurunan mengejutkan dalam penjualan global kuartal pertama, menahan penguatan lebih lanjut pada indeks Dow Jones.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, saham Qualcomm (QCOM.O) turun tajam 8,9 persen setelah memperkirakan pendapatan mereka akan terdampak oleh ketegangan dagang yang tengah berlangsung.