Wall Street Ditutup Menguat, Saham Tesla Melonjak 10 Persen

12 September 2023 6:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik Tesla.
 Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Senin (11/9). Nasdaq berakhir menguat tajam karena saham Tesla melonjak di tengah harapan seputar kecerdasan buatan dan investor menunggu data inflasi yang akan dirilis akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Selasa (12/9), S&P 500 naik 0,67 persen, berakhir pada 4.487,46 poin. Nasdaq menguat 1,14 persen pada 13.917,89 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0,25 persen menjadi 34.663,72 poin.
Tesla menguat 10 persen setelah Morgan Stanley menaikkan mobil listrik dari ‘overweight’ ke ‘equal weight’, dengan superkomputer Dojo-nya dapat meningkatkan nilai pasar perusahaan hampir USD 600 miliar.
Megacaps lainnya juga naik, dengan Amazon naik 3,5 persen dan Microsoft bertambah 1,1 persen. Investor menantikan data indeks harga konsumen bulan Agustus yang akan dirilis pada hari Rabu untuk mendapat petunjuk seberapa dekat Federal Reserve (The Fed) mengakhiri kampanye kenaikan suku bunganya. Hal ini akan diikuti oleh data harga produsen pada hari Kamis.
ADVERTISEMENT
Sebuah survei yang dilakukan The Fed di New York menunjukkan pandangan masyarakat Amerika secara keseluruhan terhadap inflasi tidak banyak berubah pada bulan Agustus, karena mereka memprediksi kenaikan harga rumah dan makanan, sementara mereka memperkirakan finansial pribadi akan lebih buruk.
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
“Apa yang kami lihat adalah banyak sentimen positif yang benar-benar terkait dengan bullish sekitar kemungkinan angka CPI dan PPI yang lebih sesuai dengan moderasi,” kata Greg Bassuk, CEO AXS Investments di New York.
“Selama angka inflasi bulan Agustus masih sesuai ekspektasi, kita akan melihat The Fed menjauh dari kenaikan suku bunga tambahan,” tambahnya.
Pejabat Fed sudah memasuki periode blackout, di mana mereka biasanya tidak memberikan komentar publik hingga keputusan kebijakan diambil pada 20 September.
ADVERTISEMENT
Wall Street mencatat kerugian mingguan pada hari Jumat setelah kenaikan harga minyak baru-baru ini dan data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan memicu kekhawatiran inflasi dan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.
Para pedagang melihat peluang 93 persen bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini pada pertemuan bulan September, sementara peluang jeda pada bulan November sebesar 57 persen mengacu CME FedWatch Tool.