Wall Street Ditutup Menguat, Saham Tesla Melonjak

4 Juli 2023 6:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
zoom-in-whitePerbesar
New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
ADVERTISEMENT
Indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup dengan kenaikan tipis dalam sesi singkat liburan pada perdagangan hari Senin (3/7), didorong lonjakan Tesla dan penguatan saham bank paruh kedua tahun ini dengan catatan lemah.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Selasa (4/7), Dow Jones Industrial Average naik 10,87 poin atau 0,03 persen menjadi 34.418,47. S&P 500 naik 5,21 poin atau 0,12 persen pada 4.455,59. Nasdaq Composite bertambah 28,85 poin atau 0,21 persen ke 13.816,77.
Saham Tesla melonjak 6,9 persen, karena produsen kendaraan listrik itu telah mencatatkan rekor jumlah kendaraan pada kuartal kedua.
Volume perdagangan lebih tipis dari rata-rata, karena pasar saham tutup pada pukul 1 siang Eastern Time (ET) menjelang libur Hari Kemerdekaan 4 Juli pada hari Selasa.
"Anda memiliki banyak orang yan sedang tidak berada di pasar saat ini," kata Chuck Carlson, kepala eksekutif Horizon Investment Services di Hammond Indiana.
"Tidak ada yang benar-benar memasang taruhan besar di kedua sisi pasar saat ini," kata dia menambahkan.
Seorang wanita berjalan melewati New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street. Foto: Angela Weiss / AFP
Saham ditutup lebih tinggi pada hari Jumat, menutup paruh pertama yang kuat tahun ini untuk indeks ekuitas utama. Nasdaq Composite membukukan kenaikan paruh pertama terbesar dalam 40 tahun, naik 31,7 persen.
ADVERTISEMENT
Keuntungan besar untuk saham megacap telah memimpin indeks tahun ini, namun munculnya tanda baru-baru ini menunjukkan reli yang meluas.
"Anda memiliki pasar yang lebih kuat dan kemungkinan pergerakan naik yang lebih berkelanjutan ketika ada kekuatan yang lebih luas," imbuh Carlson.
Bagian kurva imbal hasil Treasury AS mencapai inversi terdalam pada hari Senin sejak 1981, yang mencerminkan kekhawatiran pasar keuangan tentang ekonomi.
Manufaktur AS merosot lebih lanjut pada bulan Juni. Sebuah survei menunjukkan, manufaktur sentuh level bawah saat ekonomi terguncang menghadapi gelombang awal pandemi COVID-19.