Wall Street Ditutup Menguat, Saham Tesla Melonjak 6 Persen

24 April 2024 6:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Selasa (23/4). Hal itu menyusul perusahaan-perusahaan papan atas mencetak pendapatan positif seiring investor fokus pada hasil kuartal saham Magnificent Seven dan saham megacap lainnya.
ADVERTISEMENT
Tesla memulai siklus pendapatan usai pasar tutup pada hari Selasa, serta mengumumkan model kendaraan listrik baru dan pendapatan kuartalan yang berbeda dari proyeksi analis. Sahamnya melonjak 6 persen dalam perdagangan selama beberapa jam.
Dikutip dari Reuters, Rabu (24/4), Dow Jones Industrial Average naik 263,71 poin atau 0,69 persen menjadi 38.503,69. S&P 500 naik 59,95 poin atau 1,2 persen menjadi 5.070,55, dan Nasdaq Composite naik 245,34 poin atau 1,59 persen menjadi 15.696,64.
Siklus pendapatan juga akan diikuti dengan perusahaan teknologi lain termasuk Microsoft, Alphabet dan Meta Platform pada pekan ini. Sepuluh dari 11 sektor S&P 500 menguat didorong kenaikan ekuitas di sektor jasa komunikasi dan teknologi.
“Kami mengalami kelanjutan keseimbangan oversold yang dimulai kemarin dan katalisnya hari ini adalah pasar kini kembali fokus pada laporan pendapatan di beragam sektor yang menguat,” kata Keith Lerner, Wakil Kepala Pejabat Investasi Truist Advisory Services di Atlanta.
ADVERTISEMENT
Data pada hari Selasa menunjukkan aktivitas bisnis AS melambat pada bulan April ke level terendah dalam empat bulan karena melemahnya permintaan. Sedangkan tingkat inflasi sedikit menurun bahkan ketika harga input naik tajam, menunjukkan kemungkinan bantuan kenaikan harga konsumen di masa depan.
Investor akan mengamati rilis indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan Maret yang akan dirilis pada hari Jumat. Pasar keuangan kini memprediksi penurunan suku bunga hanya sekitar 43 basis poin atau turun sekitar 150 bps pada awal tahun.
“Laporan PMI sedikit lebih lemah dan lapangan kerja sedikit lebih lemah, pasar saat ini menganggap kabar buruk. Ada kabar baik, berarti masyarakat menjadi terlalu hawkish terhadap ekspektasi Fed,” tambah Lemer.