Wall Street Ditutup Menguat Seiring Data Pendapatan Perusahaan AS yang Solid

25 Oktober 2023 6:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat pada perdagangan, Selasa (24/10) karena sederet pendapatan perusahaan yang solid serta kinerja positif.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Rabu (25/10), Dow Jones Industrial Average naik 204,97 poin atau 0,62 persen menjadi 33.141,38. S&P 500 bertambah 30,64 poin atau 0,73 persen menjadi 4.247,68 dan Nasdaq Composite bertambah 121,55 poin atau 0,93 persen menjadi 13.139,88.
Ketiga indeks saham utama AS menguat, dengan megacaps yang sensitif terhadap suku bunga mendorong kenaikan seiring imbal hasil Treasury tetap stabil yang baru-baru ini menjadi 5 persen dan jauh dari kenaikan.
Musim laporan laba kuartal ketiga terjadi, dan hampir sepertiga perusahaan S&P 500 diprediksi akan membukukan kinerja pada minggu ini.
“Musim laporan keuangan baru saja memasuki puncaknya dengan sepertiga perusahaan memberikan laporan minggu ini,” ujar Thomas Martin, manajer portofolio senior di GLOBALT di Atlanta.
ADVERTISEMENT
“Sebelum kemarin dan hari ini, laporan pendapatan sedikit mengecewakan. Jadi ini adalah beberapa hari awal kami memperoleh pendapatan yang lebih positif dan lebih baik”.
Seorang pria memakai masker berjalan melewati sebuah tanda jalan, Wall Street di luar New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, New York, AS. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
Dari 118 perusahaan S&P 500 telah melaporkan kinerjanya sejauh ini, 81 persen telah melampaui ekspektasi analis, menurut LSEG.
Pada hari Kamis (26/10), Departemen Perdagangan AS akan merilis laporan pertama mengenai PDB kuartal ketiga, yang menunjukkan akselerasi yang kuat menjadi 4,3 persen dari 2,1 persen pada kuartal kedua.
Kemudian di hari Jumat, Departemen Perdagangan diprediksi akan meninjau laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi, di mana analis memberikan bukti bahwa inflasi perlahan-lahan turun menuju target rata-rata tahunan Federal Reserve sebesar 2 persen.
“Pertanyaannya adalah, bisakah The Fed mengambil tindakan. Bisakah mereka membuat inflasi moderat ke tingkat yang dapat diterima sebelum kondisi memburuk bagi konsumen AS,” imbuh Bill Merz, kepala Riset Pasar Modal di Bank Wealth Management AS di Minneapolis.
ADVERTISEMENT
Jika hal itu terjadi, Merz menambahkan, kemungkinan besar perekonomian AS akan terhindar dari resesi akan semakin besar.