Wall Street Ditutup Menguat Setelah China Umumkan Paket Stimulus

25 September 2024 6:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (24/9). Hal ini dipicu oleh paket stimulus besar-besaran yang diumumkan oleh China.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters pada Selasa (25/9), Industri Dow Jones (.DJI), mengalami kenaikan 83,57 poin, atau 0,20 persen menjadi 42.208,22, S&P 500 (.SPX) naik 14,36 poin, atau 0,25 persen menjadi 5.732,93 dan Nasdaq Composite (.IXIC), juga naik 100,25 poin atau 0,56 persen menjadi 18.074,52.
Kenaikan ini juga menunjukkan pasar yang mengabaikan data keyakinan konsumen yang melemah. Sebelumnya, laporan dari Conference Board mengungkapkan penurunan tak terduga dalam keyakinan konsumen AS pada bulan September, didorong meningkatnya kekhawatiran kesehatan pasar tenaga kerja.
"Pergerakan harga hari ini terutama tentang apa yang terjadi semalam dengan pengumuman kebijakan dari Tiongkok, dukungan langsung untuk pasar ekuitas mereka dan janji untuk memangkas suku bunga di masa mendatang, telah menyebabkan pergerakan yang sangat tajam pada saham internasional secara umum," kata Zachary Hill, kepala manajemen portofolio di Horizon Investments di Charlotte, Carolina Utara.
ADVERTISEMENT
Dalam merespons paket stimulus dari China, sektor pertambangan merupakan sektor yang mengalami kenaikan. Beberapa saham seperti . Freeport-McMoRan (FCX.N) naik 7,93 persen, Southern Copper (SCCO.N), naik 7,22 persen, Albemarle (ALB.N) naik 1,97 persen dan Arcadium Lithium (ALTM.N) naik 3,2 persen.
Sebuah tanda jalan, Wall Street, terlihat di luar New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, New York, AS. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
“Hal itu berdampak ke sebagian pasar AS, di mana Anda melihat beberapa industri yang lebih sensitif terhadap Tiongkok, lebih bersifat siklus seperti sektor logam dan bahan tambang berkinerja lebih baik,” lanjutnya.
Selain itu, beberapa saham perusahaan asal China yang terdaftar di AS seperti Alibaba juga naik 7,88 persen, , PDD Holdings (PDD.O), naiik 11,79 persen dan Li Auto naik 11,37 persen.
Pada sektor teknologi. Nvidia (NVDA.O) naik 3,9 persen sementara Microsoft (MSFT.O), justru turun 1,15 persen.
ADVERTISEMENT
Jumlah saham yang naik melebihi jumlah saham yang turun dengan rasio 1,93 banding 1 di NYSE. Ada 636 harga tertinggi baru dan 43 harga terendah baru di NYSE.
S&P 500 membukukan 62 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan tidak ada titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 103 titik tertinggi baru dan 101 titik terendah baru.
Volume di bursa AS adalah 11,42 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,60 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.