Wall Street Ditutup Menguat Setelah Trump Terpilih Lagi Jadi Presiden AS

7 November 2024 6:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Indeks saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (6/11). Saham-saham di Wall Street melonjak setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters pada Kamis (7/11), Industri Dow Jones (.DJI) naik 1.508,05 poin atau 3,57 persen menjadi 43.729,93. S&P 500 (.SPX) naik 146,28 poin atau 2,53 persen menjadi 5.929,04. Nasdaq Composite naik 544,29 poin atau 2,95 persen menjadi 18.983,47.
DJI dan S&P 500 mencatatkan persentase kenaikan dalam satu hari terbesar sejak November 2022. Sedangkan, Nasdaq mencatatkan persentase kenaikan harian terbesar sejak Februari lalu.
Kenaikan ini dipengaruhi oleh sikap investor yang mengharapkan pajak yang lebih rendah dan deregulasi. Trump dipandang tidak sungkan untuk mempertimbangkan segala hal mulai dari pasar saham hingga dolar, meskipun tarif baru dapat membawa tantangan dalam bentuk defisit dan inflasi yang lebih tinggi.
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump tiba untuk menyampaikan pidato kemenangan Pemilu AS 2024 di Palm Beach County Convention Center, West Palm Beach, Florida, AS, Rabu (6/11/2024). Foto: Brian Snyder/REUTERS
"Investor seperti berebut portofolio untuk menilai sebagian dari risiko yang mereka hadapi dengan mengantisipasi hasil yang akan diperoleh yang tampaknya sulit ditebak. Jelas, hal itu berubah sangat cepat dan mengarah ke hari yang penuh risiko hari ini, di mana apa pun yang tidak terkait dengan tanah dari sudut pandang siklus atau pro-pertumbuhan benar-benar diluncurkan" ungkap Mark Luschini, kepala strategi investasi di Janney Montgomery Scott di Philadelphia.
ADVERTISEMENT
Indeks saham keuangan (.SPSY) melonjak 6,16 persen sebagai sektor dengan kinerja terbaik dari 11 sektor utama di S&P 500. Perbankan diharapkan mendapat keuntungan dari pelonggaran peraturan di bawah Trump, mendorong kenaikan, dengan indeks bank S&P 500 (.SPXBK) naik 10,68 persen. Hal ini merupakan lonjakan harian terbesar dalam dua tahun.
Indeks Russell 2000 (.RUT) yang punya kapitalisasi kecil juga tuut melonjak 5,84 persen yang menjadi lonjakan terbesar sejak November 2022. Lonjakan ini merupakan lonjakan ke level tertinggi dalam tiga tahun dengan saham-saham yang terkonsentrasi di dalam negeri dianggap akan diuntungkan oleh regulasi yang lebih longgar, pajak yang lebih rendah, dan paparan tarif impor yang lebih rendah.
Walau begitu, Luschini menyebut kensikan imbal hasil treasury dapat merugikan perusahaan-perusahaan kecil, yang cenderung sangat bergantung pada pinjaman dan lebih sensitif terhadap suku bunga yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
"Kenaikan suku bunga ini jika tidak berhenti di sini, di kisaran level 4,4 persen, 4,5 persen atau lebih, dan kita mulai menguji ulang level yang kita lihat Oktober lalu di 5 persen itu tidak hanya akan membuat saham-saham berkapitalisasi kecil, tetapi juga pasar itu sendiri terpuruk," lanjutnya.
Indeks Volatilitas CBOE (.VIX) justru turun 4,22 poin dan ditutup pada level terendah enam minggu di 16,27.
Indeks Real Estate S&P 500 (.SPLRCR) turun 2,64 persen begitu juga indeks , dan utilitas S&P 500 (.SPLRCU) turun 0,98 perden. Hal ini disebabkan karena investor menilai peluang kebijakan Trump dalam meningkatkan inflasi dan mengubah jalur suku bunga Federal Reserve, yang telah menjadi komponen utama reli Wall Street baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Bank sentral secara luas diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan penetapan kebijakan yang berakhir pada hari Kamis.
Beberapa saham yang diperkirakan akan memiliki kinerja baik di era Trump adalah Trump Media & Technology Group (DJT.O) yang ditutup naik 5,94 persen, lalu ada Tesla (TSLA.O) yang turut melonjak 14,75 persen karena Elon Musk mendukung Trump. Saham perusahaan mata uang kripto, perusahaan energi, dan operator penjara juga diperkirakan akan naik. Sedangkan, saham energi terbarukan turun.
Jumlah saham yang naik melebihi jumlah saham yang turun dengan rasio 1,51 banding 1 di NYSE dan 1,84 banding 1 di Nasdaq.
S&P 500 membukukan 138 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 12 titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 456 titik tertinggi baru dan 115 titik terendah baru.
ADVERTISEMENT
Volume di bursa AS adalah 18,68 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,16 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.