Wall Street Ditutup Menguat: Yellen Siap Ambil Kebijakan Tambahan Stabilkan Bank

24 Maret 2023 5:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen dalam High Level Seminar G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7). Foto: ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen dalam High Level Seminar G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7). Foto: ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indeks bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup menguat pada hari Kamis (23/3). Sebab, pelaku pasar diyakinkan oleh jaminan Menteri Keuangan AS Janet Yellen bahwa langkah-langkah akan diambil untuk menjaga simpanan orang Amerika tetap aman.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Jumat (24/3), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 75,14 poin, atau 0,23 persen menjadi 32.105,25, S&P 500 (.SPX) naik 11,75 poin, atau 0,30 persen menjadi 3.948,72 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 117,44 poin, atau 1,01 persen menjadi 11.787,40.
Volume di bursa AS adalah 12,35 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,80 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
Wall street dipengaruhi sentimen dari Menteri Keuangan AS, Janet Yellen yang mengatakan, tidak menutup kemungkinan bagi pemerintah untuk melakukan tindakan darurat dalam mendukung bank, jika diperlukan.
Yellen menyebut, tindakan darurat federal yang digunakan untuk mendukung Silicon Valley Bank yang bangkrut dan nasabah Signature Bank dapat digunakan lagi jika perlu.
“Kami telah menggunakan alat penting untuk bertindak cepat untuk mencegah penularan. Dan itu adalah alat yang bisa kami gunakan lagi,” katanya seperti dikutip Reuters.
Ilustrasi Silicon Valley Bank (SVB). Foto: Sundry Photography/Shutterstock
Di mana hal itu merupakan tindakan yang kuat untuk memastikan kembali bahwa simpanan orang Amerika aman. “Tentu saja, kami akan siap untuk mengambil tindakan tambahan jika diperlukan,” tambah Yellen.
ADVERTISEMENT
Belum lagi, bank sentral The Fed telah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps), Rabu (22/3). Ini mengisyaratkan untuk kembali mengetatkan inflasi hingga akhir tahun.
Pasalnya, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan, pemotongan suku bunga tidak masuk dalam ‘kasus dasar’ di sisa tahun 2023.
Di mana, kenaikan suku bunga oleh bank sentral tak hanya The Fed tapi juga di seluruh dunia telah menekan sektor perbankan , yang terlihat dari kegagalan SVB Financial Group (SIVB.O) dan Signature Bank (SBNY.O) baru-baru ini.