Wall Street Ditutup Naik Didorong Data Belanja Konsumen di AS Meningkat

2 September 2024 6:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat (30/8). Pendorong kenaikan tersebut adalah data belanja konsumen AS pada Juli meningkat pesat, menunjukkan perekonomian tetap kuat, sementara harga naik moderat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, S&P 500 (.SPX), naik 1,01 persen dan berakhir pada 5.648,40 poin. Nasdaq (.IXIC), naik 1,13 persen menjadi 17.713,62 poin. Sementara Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 0,55 persen menjadi 41.563,08 poin.
Dow Jones Industrial (DJI) mencetak penutupan tertinggi sepanjang masa, kedua berturut-turut pada Jumat (30/8). Hal ini diiringi dengan kenaikan saham Tesla (TSLA.O) dan Amazon (AMZN.O) masing-masing lebih dari 3 persen, imbas data ekonomi AS terbaru meningkatkan ekspektasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga sedikit pada September 2024.
Laporan pengeluaran konsumsi pribadi rilis pada Jumat (30/8) setelah Ketua Fed Jerome Powell minggu lalu menyatakan dukungannya terhadap penyesuaian kebijakan yang akan segera dilakukan.
Data ekonomi pekan ini mencakup laporan pekerjaan Agustus dari Departemen Tenaga Kerja, yang akan dirilis pada hari Jumat (6/8).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data pasar uang AS, para pedagang sebagian besar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Pedagang yang mulanya yakin the Fed akan memotong suku bunga sebesar 50 basis poin, menurunkan perkiraannya pada 25 basis poin penurunan suku bunga, setelah data Jumat (30/8).
Perdagangan pada Jumat (30/8) juga mengakhiri perdagangan yang penuh gejolak di Wall Street sepanjang Agustus, setelah tanda-tanda moderasi mendadak di pasar tenaga kerja pada awal Agustus memicu kekhawatiran akan resesi AS. Selain itu, keadaan perdagangan sepanjang Agustus juga diperburuk dengan adanya pengaruh perdagangan yen Jepang.
Saham telah bangkit kembali sejak saat itu, dengan S&P 500 diperdagangkan mendekati rekor tertinggi.
Menjelang libur pasar saham AS pada hari ini Senin (2/9) untuk Hari Buruh, volume di bursa AS relatif ringan, dengan 11,2 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 11,4 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Seluruh 11 indeks sektor S&P 500 naik, dipimpin oleh sektor konsumen diskresioner (.SPLRCD), naik 1,9 persne, diikuti oleh kenaikan 1,1 persen di sektor industri (.SPLRCI).
Sepanjang Agustus, indeks saham andalan S&P 500 naik 2,3 persen Dow naik 1,8 persen dan Nasdaq naik 0,6 persen
Nvidia (NVDA.O), naik 1,5 persen bangkit dari penurunan 6,4 perseb pada hari Kamis (29/8), setelah perusahaan tersebut gagal memenuhi ekspektasi tinggi investor, meskipun hasilnya optimis dan perkiraannya secara umum sesuai harapan.
Novavax (NVAX.O), melonjak 8,6 persen setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk versi terbaru vaksin COVID-nya.
Ulta Kecantikan (ULTA.O), turun 4 persen setelah menurunkan proyeksi kinerja tahunannya, dengan alasan melambatnya permintaan untuk kosmetik dan wewangian berharga tinggi di tokonya.
ADVERTISEMENT
Broadcom (AVGO.O), melonjak hampir 4 persen, sementara Marvell Technology (MRVL.O), melonjak 9 persen setelah pembuat chip itu meramalkan hasil kuartalan di atas perkiraan.
Intel (INTC.O), melonjak hampir 10 persen menyusul laporan bahwa pihaknya sedang menjajaki opsi yang dapat mencakup merger.
Teknologi Dell (DELL.N), saham terkait AI lainnya, naik 4,3 persen setelah menaikkan perkiraan pendapatan dan laba tahunannya.
Saham Trump Media & Technology Group (DJT.O), yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh mantan Presiden AS Donald Trump, anjlok 1,7 persen ke rekor terendah, sehingga nilai pasar sahamnya mencapai USD 3,9 miliar.
Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada saham yang turun dalam indeks S&P 500 (.AD.SPX), dengan rasio 6,6 banding satu. S&P 500 membukukan 79 titik tertinggi baru dan dua titik terendah baru; Nasdaq mencatat 84 titik tertinggi baru dan 77 titik terendah baru.
ADVERTISEMENT