Wall Street Ditutup Naik, Investor Tunggu Rilis Inflasi AS

28 Juni 2024 6:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trader Peter Tuchman bekerja di New York Stock Exchange (NYSE) di New York. Foto: REUTERS / Bryan R Smith
zoom-in-whitePerbesar
Trader Peter Tuchman bekerja di New York Stock Exchange (NYSE) di New York. Foto: REUTERS / Bryan R Smith
ADVERTISEMENT
Indeks Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup positif pada perdagangan Kamis (27/6). Investor menunggu data inflasi baru.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Industri Dow Jones (.DJI) naik 36,53 poin atau 0,09 persen menjadi 39.164,33, S&P 500 (.SPX) naik 5,16 poin atau 0,09 persen menjadi 5.483,06 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 53,53 poin atau 0,30 persen menjadi 17.858,68.
Nasdaq mampu kantongi sedikit keuntungan setelah data menunjukkan perlambatan berkelanjutan dalam aktivitas ekonomi. Hal ini mampu meningkatkan harapan investor untuk penurunan suku bunga.
"Pasar berada dalam sedikit pola bertahan di sini untuk PCE karena belum ada banyak katalis besar," kata Analis Strategi Investasi Baird, Ross Mayfield, tentang rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) bulanan-pengukur inflasi pilihan Federal Reserve hari ini.
Pelaku pasar telah menyoroti kekhawatiran atas keberlanjutan reli dan telah menyerukan perlunya diversifikasi portofolio untuk melindungi terhadap kemungkinan kerugian tajam.
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
Sementara itu, investor sebagian besar berpegang pada pandangan mereka yakni The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali. Meskipun Fed hanya memproyeksikan satu, dan peluang 59,5 persen untuk pemotongan pada bulan September.
ADVERTISEMENT
Dalam esai kebijakannya, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan inflasi tampaknya menyempit. Hal itu seharusnya memungkinkan penurunan suku bunga akhir tahun ini.
Sementara Gubernur Michelle Bowman menegaskan kembali bahwa dia masih belum siap untuk mendukung penurunan suku bunga bank sentral karena tekanan inflasi masih tinggi.
"Apa yang kami nantikan sepanjang minggu ini adalah banyaknya bukti yang dapat memberi gambaran tentang arah inflasi," kata Rob Haworth, Ahli Strategi Investasi Senior di US Bank Wealth Management.