Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Wall Street Ditutup Variatif, Didorong Kenaikan Saham Teknologi
7 Januari 2025 6:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street , ditutup variatif pada perdagangan Senin (6/1). Penguatan terjadi pada S&P 500 dan Nasdaq karena saham teknologi yang menguat.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Selasa (7/1) Industri Dow Jones (.DJI) turun 25,57 poin atau 0,06 persen menjadi 42.706,56 sedangkan S&P 500 (.SPX) naik 32,91 poin atau 0,55 persen menjadi 5.975,38 dan Nasdaq Composite (.IXIC) memperoleh 243,30 poin atau naik 1,24 persen menjadi 19.864,98.
Penguatan saham teknologi didorong oleh Microsoft ( MSFT.O) yang berencana untuk menginvestasikan USD 80 miliar untuk mengembangkan pusat data berbasis kecerdasan buatan. Selain itu ada Foxconn (2317.TW) yang melampaui perkiraan pada pendapatan kuartal keempat.
Saham teknologi lainnya yang naik adalah Nvidia (NVDA.O) yang naik 3,43 persen, Advanced Micro Devices (AMD.) naik 3,33 persen dan Micron Technology (MU.O) naik 10,45 persen. Indeks Philadelphia Semiconductor (.SOX) juga mencatat lonjakan sebesar 2,84 persen.
ADVERTISEMENT
Kenaikan saham teknologi tersebut terjadi di tengah imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi sejak Mei 2024.
"Apa yang kita lihat lebih mirip dengan apa yang terjadi tahun lalu, yaitu reli yang terpusat pada saham-saham terbesar," kata Michael Green, manajer portofolio di Simplify Asset Management.
Selain saham teknologi, saham produsen mobil juga menguat, dengan Ford (FN) naik 0,40 persen dan General Motors (GM.N) naik 3,40 persen. Hal ini karena sebuah laporan surat kabar mengatakan bahwa Presiden terpilih Donald Trump tak akan mengenakan tambahan tarif pajak pada setiap negara, tetapi hanya pada sektor-sektor tertentu yang dianggap penting bagi keamanan nasional atau ekonomi. Namun Trump kemudian membantah laporan tersebut.
"Dia memang mengatakan bahwa dia tidak akan mengurangi rencana tarifnya, tetapi sudah ada tanda-tanda bahwa kebijakan tarif pemerintahan Trump tidak akan terlalu mengejutkan seperti yang ditakutkan orang-orang sebelumnya," kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, produsen mobil dianggap paling rentan terhadap tarif yang dikenakan pada mitra dagang AS karena rantai pasokan mereka yang luas.
Menjelang pelantikan Trump pada 20 Januari, para investor mencari aktif mencari informasi mengenai kebijakan Trump yang secara luas dipandang bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan Amerika serta perekonomian AS. Investor mencari petunjuk tentang laju pelonggaran kebijakan moneter tahun ini. Di akhir minggu ini, fokusnya akan tertuju pada laporan penggajian bulanan.
Meskipun usulan Trump dapat meningkatkan laba perusahaan dan menggerakkan ekonomi, usulan tersebut juga berisiko meningkatkan inflasi.