Wall Street Kompak Menguat, Dipengaruhi Laporan Ketenagakerjaan

5 Februari 2024 6:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat (2/2). Salah satunya S&P 500 yang berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa karena pendapatan yang kuat dan laporan ketenagakerjaan bulan Januari yang meningkatkan kepercayaan terhadap perekonomian.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Senin (5/2), S&P 500 naik 1,07 persen mengakhiri sesi pada 4.958,61 poin. Kemudian Nasdaq menguat 1,74 persen menjadi 15.628,95 poin. Dow Jones Industrial Average naik 0,35 persen menjadi 38.654,42 poin.
"Hasil kuartalan yang solid dari Meta Platforms (META.O) dan Amazon.com (AMZN.O) membantu mendongkrak indeks S&P 500 (.SPX) dan Indeks Komposit Nasdaq (.IXIC)," tulis laporan Reuters.
Adapun, ketiga indeks saham utama AS mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut.
“Pendapatan sebagian besar perusahaan kuat pada minggu ini, dan kami percaya pertemuan The Fed adalah bullish karena pertemuan tersebut menetapkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Mei atau Juni dengan tepat,” kata Manajer Portofolio Infracap, Jay Hatfield.
Lebih lanjut, pemerintah AS menambahkan 353.000 pekerjaan pada bulan Januari. Angka itu melampaui perkiraan para analis, sementara pertumbuhan upah secara tak terduga meningkat.
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda tambahan dari kekuatan ekonomi membuat bank sentral AS kemungkinan besar akan menunda pemangkasan suku bunga. Ketua Fed Jerome Powell pada hari Rabu menolak gagasan penurunan suku bunga pada bulan Maret.
Adapun, pasar keuangan memproyeksi kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan Maret.