Wall Street Melemah, Dipicu Laporan Keuangan Apple & Google yang Mengecewakan

6 Februari 2023 6:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kantor Google. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kantor Google. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Indeks saham utama Amerika Serikat, Wall Street, berakhir lebih rendah pada penutupan perdagangan, Jumat (3/2). Hal ini dipengaruhi oleh hasil laporan keuangan perusahaan teknologi raksasa seperti Alphabet, Amazon, dan Apple yang mengecewakan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters (6/2), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 127,93 poin, atau 0,38 persen, menjadi 33.926,01, S&P 500 (.SPX) kehilangan 43,28 poin, atau 1,04 persen, menjadi 4.136,48 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 193,86 poin, atau 1,59 persen , menjadi 12.006,96.
Meski begitu, secara mingguan indeks S&P 500 naik 1,6 persen, Dow turun 0,15 persen, dan Nasdaq naik 3,3 persen.
Di mana pada tahun lalu, pendapatan Apple meleset untuk pertama kalinya sejak 2016. Induk Facebook, Meta, juga mencatatkan penurunan pendapatan kuartal ketiga berturut-turut.
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
Sementara Google, mentorehkan bisnis periklanan inti menyusut. Serta Amazon menutup tahun terlemahnya di 2022, dalam 25 tahun perusahaan sejak IPO.
Meski begitu, Apple memperkirakan bahwa pendapatan akan turun untuk kuartal kedua berturut-turut tetapi penjualan iPhone kemungkinan akan meningkat karena produksi telah kembali normal di China.
ADVERTISEMENT
Kemudian Amazon mengatakan laba operasi bisa turun menjadi nol pada kuartal saat ini karena penghematan dari PHK tidak menutupi dampak keuangan dari konsumen dan pelanggan cloud yang menekan pengeluaran.
Ilustrasi Amazon. Foto: Sundry Photography/Shutterstock
Saham Alphabet juga turun 2,7 persen setelah induk Google membukukan laba kuartal keempat dan penjualan di bawah ekspektasi Wall Street.
Meski begitu, investor masih optimis indeks utama Wall Street memiliki awal yang solid untuk 2023, karena teknologi dan saham lain telah pulih, didorong oleh harapan bahwa kenaikan suku bunga Fed akan segera berakhir dan ekonomi mungkin dapat melewati ancaman resesi.