Wall Street Melemah, Investor Evaluasi Indikator Ekonomi Jelang Pertemuan Fed

13 Desember 2024 6:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Angela Weiss / AFP
zoom-in-whitePerbesar
New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Angela Weiss / AFP
ADVERTISEMENT
Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (12/12) karena investor mengevaluasi indikator-indikator ekonomi utama menjelang pertemuan Federal Reserve (Fed) minggu depan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Jumat (13/12), indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI), turun 234,44 poin atau 0,53 persen menjadi 43.914,12. S&P 500 (.SPX) juga turun 32,94 poin atau 0,54 persen menjadi 6.051,25. Nasdaq Composite ( .IXIC) turun 132,05 poin atau 0,66 persen menjadi 19.902,84.
Laporan Departemen Tenaga Kerja pada Kamis menunjukkan harga produsen AS naik lebih dari perkiraan pada bulan November, meskipun penurunan biaya jasa menunjukkan berlanjutnya tren disinflasi yang lebih luas.
Klaim awal tunjangan pengangguran AS secara tak terduga naik pada minggu lalu, sehingga meningkatkan kekhawatiran terhadap ketahanan pasar tenaga kerja.
"Investor hanya mencoba memikirkan apa yang akan dilakukan The Fed minggu depan? Apakah inflasi benar-benar akan menjadi masalah dan The Fed harus memperlambat perannya dalam penurunan suku bunga, atau bisakah mereka mencapainya?" kata Rob Haworth, ahli strategi investasi senior di US Bank Wealth Management.
ADVERTISEMENT
Haworth menambahkan terjadi aksi ambil untung setelah Nasdaq menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada hari Rabu.
Ilustrasi uang dolar. Foto: Aditia Noviansyah
Nasdaq telah melonjak melampaui angka 20.000 untuk pertama kalinya pada hari Rabu, didorong oleh reli yang kuat pada saham-saham teknologi. Sementara itu, S&P 500 mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu, didukung oleh laporan inflasi yang memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed pada 17-18 Desember.
Saham-saham kelas jumbo menunjukkan hasil yang beragam, dengan Nvidia (NVDA.O), turun 1,4 persen, sementara Microsoft (MSFT.O) naik 0,1 persen.
Adobe (ADBE.O) anjlok 13.7 persen setelah pembuat Photoshop memperkirakan pendapatan fiskal 2025 di bawah ekspektasi Wall Street, membebani sektor teknologi yang lebih luas. Dari 11 subsektor utama S&P, hanya sektor kebutuhan pokok konsumen (.SPLRCS), yang dalam penguatan saham. I
ADVERTISEMENT
Volume di bursa AS yaitu 13,61 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 14,17 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.