Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup melemah pada perdagangan Kamis (20/3). Pelemahan itu terjadi di tengah dolar AS menguat seiring investor menimbang data ekonomi yang solid dengan pernyataan waspada dari para pemimpin bank sentral dunia terkait perdagangan.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Reuters pada Jumat (21/3), rata-rata Dow Jones Industrial Average (.DJI) tercatat turun 11,31 poin atau 0,03 persen ke level 41.953,32. S&P 500 (.SPX) turun 12,40 poin atau 0,22 persen ke level 5.662,89, dan Nasdaq Composite (.IXIC) melemah 59,16 poin atau 0,33 persen ke level 17.691,63.
Data ekonomi AS menunjukkan klaim tunjangan pengangguran tetap stabil dan penjualan rumah tinggal meningkat secara tak terduga. Hal itu sedikit meredakan kekhawatiran akan pelemahan ekonomi, meski Federal Reserve sebelumnya memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam pernyataannya pada Rabu 19 Maret 2025.
“Hari yang cukup aneh,” kata Robert Pavlik, Senior Portfolio Manager di Dakota Wealth, Fairfield, Connecticut. “Terlalu banyak hal yang terjadi. Mungkin yang terbaik saat ini adalah menahan diri dulu.”
ADVERTISEMENT
Imbal hasil obligasi pemerintah AS (U.S. Treasury) memangkas penurunan di awal perdagangan seiring pelaku pasar tetap berhati-hati terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat.
Imbal hasil obligasi acuan AS tenor 10 tahun turun 1,9 basis poin menjadi 4,237 persen, dari sebelumnya 4,256 persen pada penutupan Rabu 19 Maret 2025. Sementara imbal hasil obligasi 30 tahun turun 1 basis poin ke level 4,5565 persen dari 4,567 persen. Adapun imbal hasil obligasi tenor 2 tahun—yang biasanya sensitif terhadap ekspektasi suku bunga The Fed—turun 1,8 basis poin ke level 3,962 persen dari 3,979 persen di hari sebelumnya.
Harga minyak mentah mengalami kenaikan setelah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi baru terkait Iran dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah kembali memicu kekhawatiran terhadap pasokan. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 1,64 persen dan ditutup pada level USD 68,26 per barel, sementara minyak Brent menguat 1,72 persen menjadi USD 72,00 per barel.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, harga emas mengalami koreksi tipis setelah sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di awal sesi. Namun, prospek emas masih tetap positif seiring sinyal pemangkasan suku bunga dari The Fed serta ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global yang terus berlanjut.
Harga emas spot turun tipis 0,07 persen menjadi USD 3.044,90 per ons troi, sementara kontrak berjangka emas AS naik 0,15 persen menjadi USD 3.040,60 per ons troi.