Wall Street Melemah, Kekhawatiran Resesi AS Mereda di Simposium Jackson Hole

23 Agustus 2024 5:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (23/8). Penyebab pelemahan yakni imbal hasil Treasury yang naik, karena meredanya kekhawatiran resesi dan pejabat bank sentral global yang berkumpul di simposium ekonomi, Jackson Hole.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, rata-rata Industri Dow Jones (.DJI), turun 177,71 poin, atau 0,43 persen, menjadi 40.712,78. S&P 500 (.SPX), kehilangan 50,21 poin, atau 0,89 persen, pada 5.570,64 dan Nasdaq Composite (.IXIC), turun 299,63 poin atau 1,67 persen menjadi 17.619,35.
"Tampaknya tidak ada pemicu yang jelas mengenai apa yang mendorong aksi jual ini. Orang-orang mungkin mencoba menyamakan posisi sedikit menjelang (pendapatan) Nvidia minggu depan, atau mengambil risiko menjelang pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di Jackson Hole," kata Kepala Investasi di Horizon Investments di Charlotte, North Carolina, Scott Ladner.
Pejabat bank sentral dari seluruh dunia telah berkumpul di Jackson Hole untuk menghadiri Simposium Ekonomi tahunan pada Jumat (23/8). Sehingga Investor akan fokus pada pidato Powell untuk mengetahui waktu dan tingkat siklus pelonggaran kebijakan The Fed.
Ketua Dewan Cadangan Federal Jerome Powell berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal. Foto: AFP
Powell diharapkan meyakinkan pasar akan penurunan suku bunga September oleh the Fed. "Ia akan mengatakan bahwa ia berharap untuk memulai secara perlahan tetapi juga akan menekankan bahwa jika mereka melihat adanya pelemahan lebih lanjut di pasar tenaga kerja, mereka dapat mempercepatnya," tambah Ladner.
ADVERTISEMENT
Berita tentang meningkatnya klaim pengangguran AS menyusul revisi tajam angka upah acuan pada Rabu (21/8). Hal ini mengindikasikan pasar tenaga kerja kurang kuat dari yang diharapkan dan melemah secara bertahap.
Kondisi pasar tenaga kerja AS ini kemudian meredakan kekhawatiran akan resesi sekaligus memperkuat alasan untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan Fed mendatang di September.
Sentimen tersebut digaungkan dalam pernyataan pada Presiden Fed Kansas City Frank Schmid, Presiden Fed Boston Susan Collins, dan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker pada Kamis (22/8) yang semuanya mengindikasikan bahwa fase pemotongan suku bunga akan segera terjadi.
Indeks Volatilitas CBOE (.VIX) menembus angka 18, angka intraday tertinggi dalam seminggu, sebelum menetap di angka 17,56.
ADVERTISEMENT
Lalu si antara 11 sektor utama S&P 500, teknologi (.SPLRCT), mengalami persentase kerugian terbesar, turun 2,1 persen. Saham real estate (.SPLRCR), memimpin para pemenang.
Snowflake (SNOW.N), menaikkan perkiraannya untuk pendapatan produk sepanjang tahun. Meski begitu, saham perusahaan analisis data cloud itu anjlok 14,7 persen karena perkiraan marginnya tetap tidak berubah.
Komunikasi Video Zoom (ZM.O), melonjak 13,0 persen setelah menaikkan perkiraan pendapatan tahunannya. Suku Cadang Mobil Mutakhir (AAP.N), anjlok 17,5 persen setelah memangkas perkiraan laba tahunannya.
Volume di bursa AS adalah 9,79 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,89 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.