Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Wall Street Melemah, Tertekan Data Ekonomi Usai Fed Tahan Suku Bunga
2 Agustus 2024 6:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup melemah pada Kamis sore (1/8), menutup sesi pertama Agustus dengan penurunan tajam usai data memicu kekhawatiran ekonomi melambat terlalu cepat karena The Fed mempertahankan kebijakan moneter yang ketat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Jumat (2/8), Dow Jones Industrial Average turun 494,82 poin atau 1,21 persen menjadi 40.347,97. S&P 500 turun 75,62 poin atau 1,37 persen menjadi 5.446,68 dan Nasdaq Composite turun 405,25 poin atau 2,3 persen menjadi 17.194,15.
Saham berbalik turun usai data menunjukkan aktivitas manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) turun ke level terendah delapan bulan pada Juli di 46,8 yang menandakan kontraksi.
ISM PMI manufaktur turun ke level terendah sejak November, di bawah level kunci yang mengindikasikan kontraksi di sektor yang menyumbang lebih dari 10 persen ekonomi .
“Aksi jual hari ini bukan tentang pendapatan. Melainkan tentang apakah Fed melihat apa yang dikatakan data,” ujar Quincy Krosby kepala strategi global untuk LPL FInancial di Charlotte North Carolina.
ADVERTISEMENT
Imbal hasil Treasury anjlok menyusul data yang lemah, dengan imbal hasil obligasi AS dua tahun hingga 10 tahun turun ke level terendah enam bulan, di bawah 4 persen.
Jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi dalam 11 bulan minggu lalu, yang menunjukkan adanya kelemahan di pasar tenaga kerja.
“Jika laporan penggajian besok menunjukkan tingkat pengangguran meningkat meskipun ada peningkatan dalam tingkat partisipasi, Fed akan memiliki banyak hal yang harus dijelaskan,” kata Quincy.
Pandangan kebijakan moneter AS tetap menjadi pusat perhatian usai Ketua Fed Jerome Powell mengatakan para pembuat kebijakan telah melakukan diskusi nyata tentang pemotongan pada pertemuan bulan Juli.
Bank sentral juga mengatakan risiko terhadap ketenagakerjaan saat ini setara dengan risiko kenaikan harga. "Pernyatan itu penting karena mereka menghapus bais pengetatan dan menggantinya dengan bais yang lebih netral," ujar Jan von Gerich, kepala analis di Nordea.
ADVERTISEMENT
Live Update