Wall Street Melemah Usai Trump Kenakan Tarif Impor Baru dari Kanada hingga China

3 Februari 2025 6:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif keenam selama parade perdana di dalam Capital One Arena pada hari pelantikan masa jabatan presiden keduanya, di Washington, AS, Senin (20/1/2025). Foto: Carlos Barria/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif keenam selama parade perdana di dalam Capital One Arena pada hari pelantikan masa jabatan presiden keduanya, di Washington, AS, Senin (20/1/2025). Foto: Carlos Barria/REUTERS
ADVERTISEMENT
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup melemah pada perdagangan Jumat (31/1) setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden AS Donald Trump akan menerapkan tarif baru. Kebijakan tersebut mencakup tarif 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko, serta 10 persen pada barang-barang asal China.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, pasar telah bersiap menghadapi potensi kebijakan tarif lebih lanjut setelah Trump berulang kali mengisyaratkan langkah tersebut. Ketidakpastian mengenai dampaknya terhadap ekonomi dan inflasi turut membebani sentimen investor.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 337,47 poin atau 0,75 persen menjadi 44.544,66. S&P 500 (.SPX) melemah 30,64 poin atau 0,50 persen ke level 6.040,53 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 54,31 poin atau 0,28 persen menjadi 19.627,44.
Secara mingguan, Dow Jones masih mencatat kenaikan 0,3 persen. Sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 1 persen dan 1,6 persen.
"Saya memperkirakan pasar akan melemah lebih jauh," kata Mitra Cherry Lane Investments, Rick Meckler.
“Bukan hanya karena pengumuman tarif itu sendiri, tetapi juga karena potensi tindakan balasan dari negara-negara yang terkena dampak,” imbuhnya.
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
Saham teknologi melemah sejak awal pekan setelah perusahaan rintisan China, DeepSeek, mengumumkan terobosan dalam model kecerdasan buatan (AI) berbiaya rendah.
ADVERTISEMENT
Saham Apple (AAPL.O) ditutup turun 0,7 persen meskipun sempat menguat di awal sesi. Perusahaan sebelumnya memberikan komentar optimistis terkait prospek pemulihan penjualan iPhone, terutama dengan peluncuran fitur berbasis AI.
Di sektor energi, indeks S&P 500 Energy (.SPNY) menjadi sektor dengan penurunan terbesar. Chevron (CVX.N) anjlok 4,6 persen setelah laporan laba kuartal keempatnya di bawah ekspektasi. Exxon Mobil (XOM.N) turun 2,5 persen usai merilis laporan keuangan yang mengecewakan.
Sementara itu, laporan ekonomi AS menunjukkan belanja konsumen yang kuat dan inflasi yang moderat pada Desember.
"Masuk akal jika The Fed tidak melakukan perubahan kebijakan minggu ini. Dan wajar jika (Ketua Fed) Jay Powell mengatakan bahwa mereka tidak terburu-buru menurunkan suku bunga," ujar Analis Senior Wells Fargo Investment, Scott Wren.
ADVERTISEMENT