Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Wall Street Melemah Usai Trump Ketok Tarif Impor Lebih Tinggi ke Kanada-China
5 Maret 2025 6:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Indeks saham utama Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa (4/3). Nasdaq yang banyak diisi saham teknologi mendekati wilayah koreksi, karena ketegangan perdagangan meningkat menyusul tarif impor baru Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada , Meksiko, dan China.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, rata-rata Industri Dow Jones (.DJI), turun 670,25 poin, atau 1,55 persen menjadi 42.520,99, S&P 500 (.SPX), kehilangan 71,57 poin, atau 1,22 persen menjadi 5.778,15 dan Nasdaq Composite (.IXIC), kehilangan 65,03 poin atau 0,35 persen menjadi 18.285,16.
AS telah memberlakukan tarif bea masuk sebesar 25 persen untuk Meksiko dan Kanada, juga bea masuk dua kali lipat atas barang-barang China, per Selasa (4/3).
China dan Kanada membalas. Sementara Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum berjanji akan menanggapi hal yang sama, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
"Valuasi ekuitas telah sangat tinggi dan ada tanda-tanda peringatan di mana-mana mengingat adanya upaya untuk memangkas pengeluaran pemerintah. Sekarang, selain itu, kita juga memiliki semua retorika seputar tarif," kata Kepala Investasi di IDX Insights di Tampa, Florida, Ben McMillan dikutip dari Reuters, Rabu (5/3).
ADVERTISEMENT
Nasdaq Composite berakhir lebih rendah setelah berbelok ke wilayah koreksi selama sesi tersebut tetapi memangkas kerugian dalam perdagangan yang tidak menentu. Indeks ditutup turun 9,3 perseb dari rekor penutupan tertingginya pada 16 Desember.
Saham dalam keuangan (.SPSY), dan industri (.SPLRCI), merupakan sektor yang mengalami kerugian terbesar di antara 11 sektor utama indeks acuan S&P 500.
Target Corporation (TGT.N) turun setelah diramal penjualan sebanding setahun penuh di bawah estimasi. Beli Terbaik (BBY.N), merosot setelah ritel elektronik tersebut mengeluarkan perkiraan yang suram.
Citigroup (Cina), dan JPMorgan Chase & Co (JPM.N), jatuh, masing-masing 6,2 persen dan 4 persen menyebabkan indeks bank-bank besar (.SPXBK), lebih rendah turun 4,7 persen.
Produsen mobil Ford (FN) dan General Motors (GM.N) yang memiliki rantai pasokan yang luas di seluruh Amerika Utara, turun masing-masing 2,9 persen dan 4,6 persen. Indeks Russell 2000 yang berfokus pada pasar domestik (.RUT) terjatuh 1 persen.
ADVERTISEMENT
Target (TGT.N), sahamnya anjlok 3 persen setelah ritel itu meramalkan penjualan sebanding setahun penuh di bawah estimasi.
Beli Terbaik (BBY.N), anjlok 13,3 persen setelah pengecer elektronik tersebut mengeluarkan perkiraan yang suram. Sementara Walgreens (WBA.O), melonjak saat sebuah laporan mengisyaratkan bahwa jaringan apotek tersebut tengah mendekati kesepakatan pengambilalihan oleh Sycamore Partners.
McMillan melihat saat ini Wall Street ada dalam kekhawatiran. "Kemungkinan tarif akan menyebabkan harga yang lebih tinggi dan dengan demikian pengeluaran yang lebih rendah,” tuturnya.
Indeks volatilitas pasar CBOE (.VIX), naik 0,70 persen ke level tertinggi sejak 20 Desember.
"Ketakutan di sini adalah bahwa hal itu akan memperlambat pertumbuhan (ekonomi). Dan ketika terjadi perlambatan dalam kondisi ekonomi, itu adalah situasi di mana bank secara khusus menghasilkan lebih sedikit uang karena lebih sedikit barang dan jasa yang beredar dalam perekonomian," kata CEO 50 Park Investments di New York, Adam Sarhan.
Jumlah saham yang turun melebihi saham yang naik dengan rasio 2,97 banding 1 di NYSE. Ada 86 harga tertinggi baru dan 450 harga terendah baru di NYSE.
ADVERTISEMENT
S&P 500 membukukan 41 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 43 titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 35 titik tertinggi baru dan 595 titik terendah baru.
Total volume di bursa saham AS adalah 18,42 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 20 hari sebesar 15,87 miliar saham.