Wall Street Melesat, The Fed Beri Sinyal Belum Perketat Kebijakan Moneter

8 Juli 2021 6:25 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria memakai masker berjalan melewati sebuah tanda jalan, Wall Street di luar New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, New York, AS.
 Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria memakai masker berjalan melewati sebuah tanda jalan, Wall Street di luar New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, New York, AS. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
ADVERTISEMENT
Ketiga indeks utama Wall Street melesat pada penutupan perdagangan Rabu. Investor menyambut positif Federal Reserve (The Fed) yang memberikan sinyal belum memperketat kebijakan moneter dalam waktu dekat ini.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Reuters, Kamis (8/7), Dow Jones Industrial Average naik 104,42 poin atau 0,3 persen menjadi 34.681,79, indeks S&P 500 naik 14,59 poin atau 0,34 persen menjadi 4.358,13, dan Nasdaq bertambah 1,42 poin atau 0,01 persen menjadi 14.665,06.
Berdasarkan risalah pertemuan kebijakan bank sentral AS bulan Juni, pejabat Fed menyebut ada kemajuan yang substansial pada pemulihan ekonomi. Namun mereka sepakat akan bertindak jika inflasi atau risiko lain terjadi.
“Saya membaca ini sebagai kumpulan catatan dovish yang efektif,” kata Brad McMillan, kepala investasi di Commonwealth Financial Network di Waltham, Massachussets.
New York Federal Reserve Bank Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Imbal hasil US Treasury selanjutnya berangsur lebih rendah setelah risalah Fed tersebut, sementara pasar saham naik lebih tinggi.
Risalah tersebut mencerminkan bahwa The Fed saat ini bergulat dengan risiko inflasi, tapi di satu sisi angka pengangguran masih relatif tinggi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, regulator China mengatakan telah memberikan sanksi pada sejumlah perusahaan internet asal Negeri Tirai Bambu itu, termasuk Didi Global, Tencent, dan Alibaba, yang gagal melaporkan kesepakatan merger dan akuisisi sebelumnya untuk disetujui.
Saham Didi yang terdaftar di AS turun 4,6 persen, menambah kemerosotan hampir 20 persen pada hari Selasa.
Volume di bursa AS adalah 10,04 miliar saham, relatif datar dibandingkan dengan rata-rata 10,7 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.