news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Wall Street Menguat Bos The Fed Komentar soal Kebijakan Trump

10 Maret 2025 6:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Indeks Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup Menguat setelah Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan kondisi ekonomi dalam posisi baik.
ADVERTISEMENT
Industri Dow Jones (.DJI), naik 222,64 poin, atau 0,52 persen menjadi 42.801,72, S&P 500 (.SPX) naik 31,68 poin, atau 0,55 persen menjadi 5.770,20 dan Nasdaq Composite (.IXIC), naik 126,97 poin atau 0,70 persen menjadi 18.196,22.
Powell mengatakan bank sentral tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga dan menyuarakan kekhawatiran tentang kebijakan Presiden Donald Trump.
"Powell menyuarakan apa yang kita semua rasakan, kegelisahan bahwa meskipun penyesuaian yang dilakukan oleh pemerintah mungkin berhasil dan menempatkan negara pada posisi keuangan yang lebih baik, kecepatan dan sifat perubahan yang tidak menentu membuat sulit untuk diprediksi dan direncanakan," kata Jamie Cox, mitra pengelola di Harris Financial Group di Richmond di Virginia.
Meski demikian, masih ada ketidakpastian mengenai kebijakan perdagangan AS menyebabkan penurunan mingguan terbesar di Wall Street dalam beberapa bulan. Kondisi pasar telah bergejolak minggu ini oleh ketidakpastian tentang keputusan tarif Trump atas barang impor dari Kanada, Meksiko, dan China.
ADVERTISEMENT
Secara mingguan S&P 500 ditutup turun 3,1 persen, Nasdaq turun 3,45 persen, dan Dow turun 2,37 persen pada pekan lalu per Jumat (7/3).
Donald Trump dan Jerome Powell Foto: Carlos Barria/Reuters
Saham Hewlett Packard Enterprise (HPE.N) anjlok 12 persen setelah mengatakan perkiraan laba tahunannya akan terpengaruh oleh tarif AS. Selain itu saham Costco (COST.O), turun 6 persen setelah pengecer gagal memperkirakan Wall Street pada laba kuartalannya karena biaya barang dagangan meningkat.
Sementara saham Broadcom (AVGO.O) naik 8,6 persen setelah perusahaan chip tersebut meredakan kekhawatiran investor tentang permintaan infrastruktur kecerdasan buatan dengan perkiraan kuartal kedua yang kuat.
Sektor Utilitas (.SPLRCU), energi (.SPNY), teknologi (.SPLRCT), dan industri (.SPLRCI) merupakan sektor dengan kenaikan terbesar di antara 11 sektor utama S&P 500. Sementara sektor barang konsumsi (.SPLRCD), keuangan (.SPSY), dan kebutuhan pokok konsumen (.SPLRCS) adalah hambatan terbesar.
ADVERTISEMENT