Wall Street Menguat Didorong Optimisme Stimulus Jerman

19 Agustus 2019 7:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengalami penguatan pada Jumat (16/8/2019) setelah reli harga obligasi surut dan stimulus ekonomi pemerintah koalisi Jerman, yakni bersedia untuk menunda aturan anggaran berimbang dan mengambil utang.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya dikabarkan pemerintah koalisi Jerman menyiapkan aturan anggaran berimbang dan menerbitkan utang baru untuk menjauhkan negara itu dari resesi, serta meredam kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global.
"Pasar mencari beberapa berita positif untuk akhir pekan," kata Mark Kepner, seorang trader saham Themis Trading di Chatham, New Jersey.
Dilansir Reuters, Senin (19/8), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 306,62 poin atau 1,2 persen menjadi 25.886,01, indeks S&P 500 (SPX) naik 41,09 poin atau 1,44 persen menjadi 2.888,69. Indeks Nasdaq Composite (IXIC) naik 129,38 poin, atau 1,67 persen menjadi 7.895,99.
Meski 3 indeks utama Wall Street ditutup dengan kenaikan, namun 3 indeks tersebut masih mencatat kerugian akibat akumulasi penurunan dalam 3 minggu terakhir. Penurunan beruntun sebelumnya dikarenakan meningkatnya perang dagang antara AS dengan China.
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
Langkah yang diambil pemerintah koalisi Jerman mendongkrak imbal hasil obligasi 10 tahun AS dari tingkat terendah dalam 3 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Indeks sektor perbankan S&P 500 melonjak 2,6 persen. Seluruh 11 sektor utama indeks S&P 500 menguat, dengan indeks sektor industri, teknologi, dan keuangan mengalami peningkatan yang signifikan.
Saham NVIDIA naik 7,3 persen setelah perusahaan manufaktur kartu grafis untuk komputer tersebut mencatatkan perolehan laba kuartalan yang melampaui perkiraan. Melambungnya saham NVIDIA mendongkrak indeks Philadelphia Semiconductor sebesar 2,8 persen.
Saham General Electric (GE) menanjak 9,7 persen setelah CEO GE Larry Culp melakukan pembelian saham GE senilai USD 2 juta. Saham GE sempat anjlok 11,30 persen pada Kamis (15/8/2019) setelah perusahaan tersebut dituduh melakukan kecurangan dalam pelaporan keuangan.