Wall Street Menguat Dipengaruhi Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

8 Juli 2024 6:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat (5/7). Dengan indeks Nasdaq yang sarat teknologi dan indeks acuan S&P 500 mencapai rekor tertinggi
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, kinerja Wall Street ditopang oleh data baru ketenagakerjaan AS yang menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja AS. Hal ini meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga paling cepat pada bulan September.
Rata-rata Industri Dow Jones (.DJI) naik 67,87 poin atau 0,17 persen menjadi 39.375,87. S&P 500 (.SPX) naik 30,17 poin atau 0,54 persen menjadi 5.567,19, dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 164,46 poin atau 0,90 persen menjadi 18.352,76.
Selama sepekan, S&P 500 naik 1,95 persen, Nasdaq naik 3,5 persen, dan Dow naik 0,66 persen.
Data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat sedikit pada bulan Juni. Kemudian tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua setengah tahun, sementara kenaikan upah melambat.
ADVERTISEMENT
Adapun, saham berkapitalisasi besar seperti Microsoft (MSFT.O) naik hampir 1,5 persen hingga berakhir pada rekor tertinggi. Meta Platforms (META.O) juga mencetak penutupan tertinggi sepanjang masa, naik sekitar 5,9 persen.
Layanan komunikasi S&P 500 (.SPLRCL), merupakan sektor dengan kinerja terbaik, mencapai level tertinggi sejak tahun 2000.
Lebih lanjut, investor memperkirakan data ketenagakerjaan tersebut dapat memicu perdebatan yang lebih aktif mengenai pemangkasan suku bunga saat Federal Reserve bertemu akhir bulan ini. Peluang pelonggaran kebijakan bank sentral AS pada bulan September melonjak menjadi 79 persen dari 66 persen yang terlihat sebelum data tersebut.
"Laporan ini menempatkan Fed dalam posisi yang nyaman," kata Kepala Ekonom Spartan Capital Securities Peter Cardillo.
"Jika hal ini terus berlanjut bulan depan, tanpa adanya kenaikan upah per jam, maka saya kira kita akan melihat penurunan suku bunga pada bulan September dan penurunan lagi pada bulan Desember,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, kinerja saham bank jumbo di AS jatuh menjelang laporan pendapatan perusahaan kuartal kedua yang dimulai Jumat depan.
Suku bunga yang lebih tinggi dan lingkungan ekonomi yang tidak menentu menimbulkan dampak buruk terhadap pendapatan bank AS.