Wall Street Menguat Dipengaruhi Rendahnya Inflasi AS

Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock

Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (14/8). Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya data inflasi AS.

Inflasi AS pada Juli 2024 tercatat sebesar 0,2 persen secara bulanan atau month to month (mtm) dan 2,9 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka itu berada di bawah ekspektasi pasar.

Data inflasi AS memperkuat ekspektasi bahwa Fed akan memulai pemotongan suku bunga pada bulan September. Inflasi AS naik moderat pada bulan Juli, dan kenaikan inflasi tahunan melambat hingga di bawah 3 persen untuk pertama kalinya sejak awal 2021.

Mengutip Reuters, Indeks S&P 500 (.SPX) naik 0,38 persen menjadi 5.455,21, Nasdaq Composite (.IXIC) naik 0,03 persen menjadi 17.192,60. Selanjutnya, Dow Jones Industrial Average (.DJI) ditutup naik 0,61 persen menjadi 40.008,39.

Pergerakan Wall Street terpantau tenang karena banyak investor yang pergi berlibur di bulan Agustus. Kemudian, pemicu baru untuk perdagangan tidak ada, berkontribusi pada gambaran keseluruhan yang lesu di antara berbagai tolok ukur.

Kepala Investasi Horizon Investment, Scott Ladner, mengatakan pasar yang bergerak tak menentu karena rendahnya inflasi AS. Sehingga tidak ada alasan bagi para pedagang untuk menilai ulang pergerakan yang dilakukan pada hari sebelumnya.

"Tidak ada alasan kuat untuk mengubah harga ke arah mana pun," katanya.

Saham Alphabet, induk perusahaan Google (GOOGL.O) turun 2,3 persen karena laporan media bahwa Departemen Kehakiman AS sedang mempertimbangkan opsi yang mencakup pemecahan mesin pencari daring.

Perusahaan-perusahaan megacap lainnya Tesla (TSLA.O), anjlok 3,1 persen dan Meta Platforms turun 0,3 persen. Sementara Microsoft (MSFT.O) turun 0,7 persen dan Nvidia (NVDA.O) menurun 1,7 persen .

Pemulihan saham-saham berkapitalisasi besar dan teknologi telah membantu pasar memulihkan sebagian besar kerugian dari kemerosotan pasar global awal bulan ini. Usai data menunjukkan tingkat pengangguran AS melonjak pada bulan Juli.

Rilis data penjualan eceran oleh Biro Sensus Departemen Perdagangan pada hari Kamis akan menjadi perhatian investor karena berpengaruh terhadap kekuatan ekonomi Amerika secara keseluruhan.