Wall Street Menguat Dipimpin Dow Jones, S&P 500 Cetak Rekor Baru

28 Maret 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks Saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada penutupan perdagangan Rabu (27/3). Dow Jones memimpin kenaikan, dan S&P 500 mencetak rekor penutupan.
ADVERTISEMENT
Blue-chip Dow Jones sekarang berada kurang dari 1 persen dari menembus level 40.000 untuk pertama kalinya. Ketiga indeks saham utama AS bersiap untuk mencatat kenaikan kuartalan, dengan S&P berada di jalur kenaikan persentase kuartal pertama terbesarnya sejak 2019.
Saat ini, investor menantikan data inflasi berikutnya dan keputusan Federal Reserve atas suku bunga.
Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI), naik 477,75 poin, atau 1,22 persen menjadi 39.760,08, S&P 500 (.SPX), naik 44,91 poin, atau 0,86 persen menjadi 5.248,49 dan Nasdaq Composite ( .IXIC) naik 83,82 poin, atau 0,51 persen menjadi 16.399,52.
Data terbaru yang menunjukkan ekspektasi inflasi dalam bentuk indeks harga konsumen (CPI) dan indeks harga produsen (PPI) yang lebih tinggi dari perkiraan gagal mengganggu ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin (bps) dari Federal Reserve pada bulan Juni.
ADVERTISEMENT
The Fed mempertahankan proyeksi penurunan suku bunganya sebanyak tiga kali pada tahun ini pada pertemuan kebijakannya minggu lalu, yang sebagian besar didukung oleh pejabat bank sentral.
Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, akan dirilis pada hari Jumat Agung, saat pasar saham AS akan ditutup.
“The Fed dapat dan harus mengambil waktu, terutama karena perekonomian memberi mereka fleksibilitas dengan kekuatan yang kita lihat, dan penurunan suku bunga yang terlalu dini mungkin hanya akan membuat kita menghadapi hasil yang lebih buruk,” kata kepala Strategi Investasi Edward Jones, Craig Fehr.
“Tantangan nyata bagi para pejabat The Fed adalah mengendalikan dan mengarahkan ekspektasi pasar ketika mereka bergerak terlalu jauh ke satu arah atau lainnya," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Volume di bursa AS adalah 10,65 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,2 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. Aktivitas diperkirakan akan berkurang menjelang libur di hari Jumat nanti.