Wall Street Menguat, Dow Jones Catat Rekor Baru Dipicu Optimisme Kebijakan Trump

12 November 2024 6:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, menguat pada perdagangan Senin (12/11). Dow Jones mencatatkan rekor penutupan tertinggi pada hari Senin, terangkat oleh saham-saham perbankan yang mendapat manfaat dari optimisme terhadap kebijakan fiskal yang diharapkan oleh Presiden terpilih dari Partai Republik Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, indeks S&P 500 .SPX naik 8,04 poin atau 0,13 persen menjadi 6.003,58 poin, sedangkan Nasdaq Composite naik 16,07 poin atau 0,08 persen menjadi 19.302,85. Dow Jones Industrial Average naik 316,26 poin atau 0,72 persen menjadi 44.305,25.
Nilai pasar saham Tesla melonjak menjadi USD 1,1 triliun, didorong oleh spekulasi bahwa produsen mobil tersebut akan mendapatkan keuntungan dari hubungan dekat CEO Elon Musk dengan Trump.
Beberapa saham lainnya juga menambah keuntungan yang mereka peroleh sejak Trump memenangkan pemilu, karena para pedagang mengharapkan mereka mendapatkan keuntungan dari kembalinya Trump ke Gedung Putih.
Adapun saham perusahaan kecil Russell 2000 melonjak ke level tertinggi sejak November 2021. Perusahaan-perusahaan kecil dipandang sebagai penerima manfaat potensial dari usulan pemotongan pajak Trump dan perkiraan peraturan yang lebih longgar. Sedangkan Microsoft, Amazon, dan Meta Platforms masing-masing turun. S&P 500 telah menguat hampir 4 persen sejak kemenangan Trump Selasa lalu, sementara Nasdaq menguat hampir 5 persen.
ADVERTISEMENT
Coinbase Global melonjak dan penambang bitcoin MARA Holdings dan Riot Platforms juga menguat. Investor mengamati data inflasi harga konsumen, yang akan dirilis pada hari Rabu, dan sejumlah data penting lainnya pada minggu ini untuk mencari sinyal mengenai perekonomian dan prospek kebijakan moneter.
Federal Reserve AS memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada minggu lalu, dan suku bunga berjangka menyiratkan bahwa para pedagang melihat peluang 65 persn untuk penurunan 25 basis poin lagi pada pertemuan bank sentral bulan Desember.
“Karena para pengambil kebijakan sudah sangat berhati-hati terhadap risiko pembaruan tekanan harga, terutama di tengah berlanjutnya kekuatan ekonomi AS, The Fed perlu mengambil langkah yang hati-hati,” kata Seema Shah, kepala strategi global di Principal Asset Management.
ADVERTISEMENT