Wall Street Menguat, Investor Cerna Laporan Kinerja Emiten AS

30 April 2025 6:12 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Indeks saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (29/4). Sebelumnya, indeks sempat bergerak fluktuatif saat investor menilai laporan pendapatan perusahaan, data ekonomi, dan perubahan pada kebijakan perdagangan AS.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Rabu (30/4), Industri Dow Jones (.DJI) naik 300,03 poin atau 0,75 persen menjadi 40.527,62, S&P 500 (.SPX), naik 32,08 poin atau 0,58 persen menjadi 5.560,83 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 95,19 poin atau 0,55 persen menjadi 17.461,32.
Saham unggulan Dow (.DJI) dipimpin keuntungan di Honeywell (HON.O) yang melonjak 5,4 persen setelah melaporkan kenaikan laba yang disesuaikan untuk kuartal pertama. Selain itu, saham perusahaan pembuat cat, Sherwin-Williams (SHW.N), juga melonjak 4,8 persen setelah laba kuartalannya melampaui estimasi. Saham Coca-Cola (KO.N) juga ditutup 0,8 persen lebih tinggi setelah mengalahkan estimasi pendapatan dan laba.
"Banyak data ekonomi yang akan beragam, akan sangat sulit untuk mengetahui dampak tarif mungkin untuk satu atau dua bulan ke depan. Perusahaan yang paling terdampak oleh tarif, melakukan apa yang kami harapkan, yaitu memangkas atau menangguhkan target,โ€ kata Anthony Saglimbene, kepala strategi pasar di Ameriprise Financial di Troy, Michigan.
ADVERTISEMENT
Sebagai dampak perang tarif, Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperkirakan China dapat kehilangan 10 juta pekerjaan dengan cepat karena tarif. Meski begitu Ia mengisyaratkan kemajuan pada kesepakatan perdagangan dengan negara lain termasuk Jepang dan India.
Selain itu, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, mengatakan Presiden AS Donald Trump akan menandatangani sebuah perintah yang pada kenyataannya dia lakukan sesaat sebelum bel penutupan perdagangan hari Selasa. Perintah tersebut adalah memberikan keringanan kepada para produsen mobil yang membangun kendaraan di AS dari sebagian tarif kendaraan barunya sebesar 25 persen untuk memberi mereka waktu untuk membawa rantai pasokan suku cadang kembali ke AS.
Saham di sektor mobil menunjukkan sedikit reaksi terhadap tarif yang berpotensi lebih ringan. Namun saham General Motors (GM.N) justru ditutup 0,6 persen lebih rendah setelah perusahaan melaporkan hasil kuartalan yang kuat tetapi belum mencapai perkiraan tahunan.
ADVERTISEMENT
"Tarif Trump telah mendorong ekspektasi ke jurang terjal. Mungkin sisi baiknya adalah akan sulit untuk tidak melihat adanya perbaikan dalam ekspektasi selama beberapa bulan ke depan,โ€ kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management di Menomonee Falls, Wisconsin.
Beberapa data ekonomi AS termasuk laporan gaji pemerintah akan dirilis pada hari Jumat. Di hari itu, nantinya data pendapatan dari beberapa saham Magnificent Seven seperti Apple (AAPL.O) dan Microsoft (.MSFT.O) juga akan dirilis.
Saham United Parcel Service (UPS.N) turun 0,4 persen setelah laporan keuangan kuartalannya dan menyatakan akan memangkas 20.000 pekerjaan karena mengurangi pengiriman untuk Amazon.com (AMZN.O). HSBC juga memangkas target akhir tahun untuk indeks S&P 500, memangkasnya menjadi 5.600 dari 6.700 sebelumnya.
ADVERTISEMENT