Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Wall Street Menguat, Investor Lega Usai Trump Tunda Lagi Perang Dagang
6 Maret 2025 6:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS), Wall Street , ditutup menguat pada perdagangan Rabu (5/3). Mengutip Reuters, Dow Jones (.DJI) tercatat naik 1,14 persen menjadi 43.006, S&P 500 (.SPX) naik 1,12 persen menjadi 5.842 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 1,46 persen menjadi 18.552.
ADVERTISEMENT
Menguatnya Wall Street usai Presiden AS Donald Trump menunda lagi perang dagang ke Kanada dan Meksiko sebulan, terutama tarif impor otomotif. Padahal sebelumnya tarif impor 25 persen ke dua negara itu diberlakukan 4 Maret 2025. Keputusan ini membuat investor lega.
"Kita sedang berada di roller coaster tarif," kata Kepala Investasi di Sarmaya Partners New Jersey, Wasif Latif.
Pada awal sesi, laporan Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan peningkatan pertumbuhan yang tidak terduga di sektor jasa pada bulan Februari. Namun, tanda-tanda kenaikan harga input meredam optimisme.
Secara terpisah, data ADP menunjukkan jumlah gaji swasta meningkat pada bulan Februari dengan laju paling lambat dalam tujuh bulan. Investor kini menunggu laporan penting jumlah gaji pada Jumat (7/3).
ADVERTISEMENT
Saham-saham yang lebih berisiko telah dijual selama beberapa minggu terakhir sebab investor khawatir kebijakan perdagangan Trump bakal memperbesar tekanan inflasi, memperlambat ekonomi, dan menggerogoti laba perusahaan.
"Tren jangka panjang yang kita alami, yaitu reli dari titik terendah pandemi, pada dasarnya telah habis dan di atas itu semua ada Trump, yang kebijakannya-entah itu tarif, deportasi, atau perpanjangan pemotongan pajak tahun 2017-semuanya akan merugikan ekonomi atau menyebabkan inflasi," kata Bill Strazzullo, Kepala Strategi Pasar di Bell Curve Trading Boston.
Saham produsen mobil naik, dengan Ford (FN) naik 5,8 persen, General Motors (GM.N) naik 7,2 persen, dan Tesla (TSLA.O) naik 2,6 persen.
Selain itu, pembuat chip Intel (INTC.O) terpantau turun 2,4 persen setelah Trump mengatakan pada hari Selasa (4/3) anggota parlemen harus menyingkirkan undang-undang yang menawarkan subsidi kepada industri semikonduktor.
ADVERTISEMENT
CrowdStrike (CRWD.O) turun 6,3 persen setelah perusahaan keamanan siber itu memperkirakan pendapatan kuartal pertama sedikit di bawah perkiraan.
Sedangkan, Huntington Ingalls (HII.N) melonjak 12,3 persen setelah Trump mengatakan pemerintahannya akan membuat kantor pembuatan kapal di Gedung Putih dan menawarkan insentif pajak.
Jumlah saham yang naik melebihi jumlah saham yang turun dengan rasio 1,99 banding 1 di NYSE. Ada 93 harga tertinggi baru dan 146 harga terendah baru di NYSE.
S&P 500 membukukan 3 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 8 titik terendah baru sementara Nasdaq Composite mencatat 42 titik tertinggi baru dan 163 titik terendah baru.
Total volume di bursa saham AS adalah 15,50 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 20 hari sebesar 15,97 miliar saham.
ADVERTISEMENT