Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Wall Street Menguat Meski Ada Isu Induk Google Mau Jual Chrome
22 November 2024 6:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS), Wall Street , menguat pada perdagangan Kamis (21/11), ditopang oleh indeks Dow Jones dan S&P 500 yang mencapai puncak tertinggi dalam satu minggu.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 461,88 poin atau 1,06 persen menjadi 43.870,35, indeks S&P 500 (.SPX), naik 31,60 poin atau 0,53 persen menjadi 5.948,71, dan Nasdaq Composite ( .IXIC), memperoleh 6,28 poin atau naik 0,03 persen menjadi 18.972,42.
Kenaikan Dow Jones Industrial Average dibantu oleh perusahaan cloud Salesforce (CRM.N), yang naik 3,1 persen setelah tiga pialang menaikkan target harga saham mereka. Saham perusahaan terbesar Wall Street, Nvidia (NVDA.O), bertambah 0,5 persen setelah tertatih-tatih menyusul rilis pendapatannya pada hari Rabu. Perusahaan chip ini melampaui ekspektasi untuk hasil kuartalannya, dan memproyeksikan pendapatan kuartal keempat di atas perkiraan.
"Laporan pendapatan (Nvidia) benar-benar bagus. Beberapa angka yang dibisikkan lebih tinggi dan mereka kecewa di sana, tetapi fundamental AI dan Nvidia terus bekerja dengan baik dan prospek untuk tahun depan positif," kata Anthony Saglimbene , kepala strategi pasar di Ameriprise Financial.
Meski demikian, beberapa investor tidak terkesan karena perkiraan tersebut merupakan yang paling lambat dalam tujuh kuartal.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Alphabet (GOOGL.O), turun 4,7 persen menyentuh level terendah dalam empat minggu setelah Departemen Kehakiman berargumen kepada hakim bahwa Google harus menjual browser Chrome dan mengambil tindakan lain untuk mengakhiri monopolinya pada pencarian online.
Penurunan saham ini membebani sektor jasa komunikasi (.SPLRCL), yang merupakan sektor dengan penurunan terbesar yakni 1,73 persen. Sedangkan Utilitas (.SPLRCU), memimpin S&P dengan lebih tinggi. Saham Amazon.com (AMZN.O), turun 2,2 persen setelah sebuah laporan mengatakan kemungkinan akan menghadapi penyelidikan UE tahun depan mengenai apakah mereka lebih menyukai produk mereknya sendiri di pasar online.