Wall Street Menguat, Nasdaq Cetak Rekor Penutupan Tertinggi

25 Mei 2024 6:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
zoom-in-whitePerbesar
New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menguat pada perdagangan Jumat (24/5), dari penurunan tajam sehari sebelumnya seiring kabar membaiknya prospek konsumen terhadap inflasi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membawa Nasdaq ke kenaikan minggu kelima berturut-turut dan mencatat rekor penutupan tertinggi.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (25/5), Dow Jones Industrial Average naik 4,33 poin atau 0,01 persen menjadi 39.069,59. S&P 500 naik 36,88 poin atau 0,7 persen menjadi 5.304,72 dan Nasdaq Composite naik 184,76 poin atau 1,1 persen menjadi 16.920,79.
Meskipun terjadi kenaikan pada hari Jumat, Dow menghentikan reli lima minggu sehari usai mencatat persentase penurunan harian terbesar dalam lebih dari setahun. Dalam sepekan ini, Dow turun 2,34 persen, S&P naik tipis 0,03 persen dan Nasdaq naik 1,41 persen.
Departemen Perdagangan mengatakan pesanan baru untuk barang-barang modal manufaktur AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan April, sementara Universitas Michigan melaporkan ekspektasi inflasi konsumen membaik pada akhir Mei setelah memburuk pada awal bulan.
ADVERTISEMENT
“Data yang dirilis sedikit lebih baik dari perkiraan orang pagi ini. Barang tahan lama merupakan angka yang cukup solid, dan kemudian sentimen konsumen tidak bagus tapi tidak buruk, lebih baik dari perkiraan orang,” ujar Rob Haworth, Senior Investment ahli strategi di US Bank Wealth Management di Seattle.
Sebuah tanda jalan, Wall Street, terlihat di luar New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, New York, AS. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
“Ini sebuah kebangkitan, di mana orang-orang berpikir mungkin keadaannya tidak seburuk yang kita kira. Mungkin ada ruang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunganya dan perekonomian akan baik-baik saja, dan kita tidak sepenuhnya berantakan”.
Volume perdagangan melemah menjelang libur pasar Memorial Day pada hari Senin. Saham-saham AS turun pada hari Kamis karena data ekonomi menunjukkan tekanan harga yang tinggi bisa mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini.
ADVERTISEMENT
Hal ini membayangi kinerja kuartalan Nvidia, yang membenarkan ekspektasi investor terhadap pertumbuhan saham terkait kecerdasan buatan.