Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (26/9), ditopang oleh kuatnya data perekonomian AS.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Indeks acuan S&P 500 (.SPX) ditutup naik 23,11 poin atau 0,40 persen menjadi 5.745. Kemudian, indeks Dow Jones Industrial Average yang merupakan indeks unggulan (.DJI), naik 260,36 poin atau 0,62 persen menjadi 42.175. Nasdaq Composite (.IXIC) naik 108,09 poin atau 0,60 persen menjadi 18.190.
S&P 500 dan Dow telah mencapai beberapa rekor tertinggi tahun ini. Sementara Nasdaq yang didominasi saham teknologi hanya terpaut sekitar 2 persen dari pencapaiannya sendiri. Reli pasar didorong oleh optimisme seputar AI dan ekspektasi suku bunga yang lebih rendah.
Serangkaian data ekonomi AS yang kuat meredakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin akan memangkas suku bunga secara agresif untuk menahan perlambatan.
Klaim pengangguran mingguan turun lebih besar dari yang diantisipasi. Kemudian, ekonomi AS tumbuh 3 persen di kuartal II 2024. Hal ini menandakan pasar tenaga kerja dan ekonomi yang stabil.
ADVERTISEMENT
"(Angka PDB) itu hanya memperkuat latar belakang pertumbuhan ekonomi kuat yang telah kita lihat," kata Kepala Penelitian di Horizon Investments Charlotte, Mike Dickson.
Harga logam mengalami kenaikan setelah Tiongkok berjanji untuk mengerahkan, pengeluaran fiskal yang diperlukan. Saham penambang tembaga seperti Freeport-McMoRan (FCX.N) naik 7,45 persen, sementara saham penambang lithium termasuk Albemarle (ALB.N), dan Arcadium (ALTM.N) naik 9,92 persen.
"Cerita yang menggerakkan pasar benar-benar berkaitan dengan stimulus Tiongkok dan pengumuman dukungan yang bersedia diberikan pemerintah untuk membantu meningkatkan kesehatan konsumen di sana (dan) mengurangi tekanan real estat," tambah Dickson
Di samping itu, saham energi (.SPNY) turun 2 persen, mengikuti penurunan harga minyak mentah akibat ekspektasi peningkatan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak.
ADVERTISEMENT
Indeks Russell 2000 yang melacak saham-saham berkapitalisasi kecil (.RUT), mengungguli pasar yang lebih luas dengan keuntungan sebesar 0,62 persen.