Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Wall Street Naik Tipis, PDB Kuartal I AS Terdampak Kebijakan Impor
1 Mei 2025 6:30 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Indeks saham utama Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup rebound pada akhir sesi perdagangan Rabu (30/4). Dow Jones dan S&P 500 ditutup lebih tinggi setelah reli pada akhir sesi Rabu, menghapus penurunan dari sebagian besar sesi setelah data menunjukkan ekonomi terkontraksi pada kuartal pertama untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, rata-rata Industri Dow Jones (.DJI), naik 141,74 poin atau 0,35 persen menjadi 40.669,36, S&P 500 (.SPX) naik 8,23 poin atau 0,15 persen menjadi 5.569,06, dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 14,98 poin atau 0,09 persen menjadi 17.446,34.
Wall Street memangkas kerugian setelah rilis indikator ekonomi yang lebih optimis. Indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) tidak berubah secara bulanan dan belanja konsumen lebih kuat dari yang diharapkan.
Dari kelompok tujuh raksasa atau perusahaan megacap Artificial Intelligence (AI), Meta Platforms (META.O), dan Microsoft (MSFT.O), diharapkan akan mengumumkan hasil setelah lonceng berbunyi.
Saham Eropa mengakhiri sesi yang bergejolak lebih tinggi karena investor mempertimbangkan data utama dan laba perusahaan. Namun, STOXX 600 mencatat kerugian bulanan kedua berturut-turut karena ketidakpastian terkait tarif.
ADVERTISEMENT
Pengukur saham MSCI di seluruh dunia (.MIWD00000PUS), naik 1,56 poin atau 0,19 persen menjadi 832,90. STOXX 600 pan-Eropa (.STOXX) indeks naik 0,46 persen, sementara indeks FTSEurofirst 300 Eropa (.FTEU3) naik 9,45 poin atau 0,45 persen.
Saham pasar berkembang (.MSCIEF), naik 5,67 poin atau 0,51 persen menjadi 1.111,67. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang (.MIAPJ0000PUS), ditutup lebih tinggi sebesar 0,88 persen menjadi 580,65, sementara Nikkei Jepang (.N225) naik 205,39 poin atau 0,57 persen menjadi 36.045,38.
Produk Domestik Bruto (PDB) AS mengalami kontraksi pada kuartal I 2025, penyebab utamanya adalah lonjakan impor untuk menghindari tarif.
Presiden AS Donald Trump menyalahkan pendahulunya dari Partai Demokrat Joe Biden, dan mengatakan tarifnya pada akhirnya akan membawa ekonomi yang sedang berkembang pesat.
ADVERTISEMENT
Perang dagang yang sedang berlangsung dan melibatkan banyak pihak terus membayangi musim pendapatan perusahaan AS, dengan semakin banyak perusahaan yang menarik atau mengurangi panduannya akibat ketidakpastian tarif.
Dolar mempertahankan kenaikannya setelah serangkaian data ekonomi AS yang beragam dan ketika ketegangan perdagangan mereda.
Indeks dolar naik 0,51 persen menjadi 99,68, dengan euro turun 0,58 persen pada USD 1,132. Terhadap yen Jepang, dolar menguat 0,52 persen menjadi 143,08. Poundsterling melemah 0,63 persen menjadi USD 1,3322. Peso Meksiko melemah 0,32 persen terhadap dolar pada 19,616. Dolar Kanada menguat 0,33 persen terhadap dolar AS menjadi C$1,38 per dolar.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS acuan bergerak turun ke posisi penutupan yang lebih rendah di tengah perdagangan yang tidak menentu.
ADVERTISEMENT
Imbal hasil turun 2 basis poin menjadi 4,156 persen, dari 4,174 persen pada Selasa malam (29/4). Imbal hasil obligasi 30 tahun naik 2,5 basis poin menjadi 4,6734 persen dari 4,648 persen pada akhir Selasa (29/4).
Imbal hasil obligasi 2 tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga Federal Reserve, turun 5,3 basis poin menjadi 3,605 persen, dari 3,658 persen pada akhir Selasa (29/4).
Harga minyak anjlok lebih jauh, mencatat penurunan bulanan terbesar dalam hampir 3 sampai setengah tahun karena perang dagang Trump mengikis prospek permintaan.
Minyak mentah AS turun 3,66 persen dan ditutup pada USD 58,21 per barel, sementara Brent ditutup pada USD 63,12 per barel, turun 1,76 persen pada hari itu.
ADVERTISEMENT
Harga emas anjlok terhadap dolar. Harga emas spot turun 0,65 persen menjadi USD 3.294,59 per ons. Harga emas berjangka AS turun 0,72 persen menjadi USD 3.295,00 per ons.