Wall Street Sepekan: Nasdaq dan S&P 500 Cetak Rekor, Dow Jones Tergelincir

9 Desember 2024 6:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup bervariasi dalam sepekan 2 November hingga 6 November. Selama sepekan, Nasdaq naik 3,3 persen, S&P 500 naik sekitar 1 persen, dan Dow Jones turun 0,6 persen.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Nasdaq dan S&P 500 naik ke rekor penutupan tertinggi pada hari Jumat menyusul perkiraan optimistis dari Lululemon Athletica dan perusahaan lain, serta karena data pekerjaan AS memicu ekspektasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga bulan ini.
“Industri Dow Jones (.DJI), turun 123,19 poin atau 0,28 persen menjadi 44.642,52, S&P 500 (.SPX) naik 15,16 poin atau 0,25 persen menjadi 6.090,27. Kemudian, Nasdaq Composite (.IXIC) naik 159,05 poin atau 0,81 persen menjadi 19.859,77,” tulis Reuters.
S&P 500 mencatatkan rekor penutupan tertingginya yang ke-57 pada tahun 2024. Sementara Nasdaq Composite membukukan rekor penutupan tertingginya yang ke-36 pada tahun ini.
Dow ditutup lebih rendah, karena penurunan 5,1 persen pada UnitedHealth Group (UNH.N), saham membebani indeks.
ADVERTISEMENT
Indeks konsumen diskresioner S&P 500 (.SPLRCD) naik 2,4 persen dan mencapai rekor penutupan tertinggi sepanjang masa. Saham ini memimpin kenaikan di berbagai sektor, didorong oleh Lululemon.
Saham Lululemon Athletica (LULU.O) melonjak 15,9 persen setelah pembuat pakaian olahraga itu meningkatkan prakiraan setahun penuh. Saham pengecer kosmetik Ulta Beauty (ULTA.O) naik 9 persen setelah perusahaan menaikkan perkiraan laba tahunannya.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pertumbuhan pekerjaan melonjak pada bulan November. Tetapi peningkatan angka pengangguran menjadi 4,2 persen menunjukkan pasar tenaga kerja mereda.
"Hal ini mendukung argumen bagi Fed untuk terus memangkas suku bunga dalam pertemuan Desember dan hingga kuartal pertama," kata Direktur Investasi Senior di US Bank Wealth Management, Bill Northey.
ADVERTISEMENT
Mengikuti data tersebut, suku bunga berjangka AS memperkirakan sekitar 90 persen kemungkinan Fed akan menurunkan suku bunga sebanyak 25 basis poin pada pertemuan kebijakan tanggal 17-18 Desember. The Fed telah menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin sejak September, saat meluncurkan siklus pelonggarannya.
Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan risiko inflasi tetap ada, yang menandakan kehati-hatian dalam keputusan suku bunga.
Saham perusahaan asuransi kesehatan termasuk UnitedHealth melanjutkan penurunan dari sesi sebelumnya, dua hari setelah Brian Thompson, CEO unit asuransi kesehatan UnitedHealth, ditembak mati di luar sebuah hotel Manhattan.