Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, kinerja PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA ) yang masih terlilit utang. Hal ini disebabkan Direksi perseroan tidak pernah membahas arus kas atau cash flow ketika rapat.
ADVERTISEMENT
Dalam acara itu, hadir juga Menteri BUMN Erick Thohir, Komisaris Utama Injourney Triawan Munaf, dan Direktur Utama Injourney Dony Oskaria.
Tiko menambahkan, rapat Direksi di WIKA selalu membahas progres pembangunan proyek, tapi tidak pernah membahas piutang. Oleh sebab itu kinerja keuangan WIKA masih menghadapi utang yang menumpuk.
“Rapat Direksi di WIKA enggak pernah ngomong piutang lagi, tidak pernah ngomong profitability project. Jadi ya loss semua, proyeknya jadi semua tapi laba project rugi. Tapi laba perusahaan rugi karena rapat direksi enggak pernah bahas mengenai profitability. Jadi ini kadang-kadang lucu-lucu juga,” imbuhnya.
Tiko mengeluhkan perseroan selalu membahas progres konstruksi. Ia juga mengingatkan waspadai jika perusahaan BUMN mempunyai bias tersendiri.
“Kalau senangnya safety, ngomongin safety terus. Senangnya operation, ngomong operation tapi engga pernah ngomong (keuntungan). Kita harus tahu cara mem-balance apa yang kita lihat dari anak buah ini,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan keuangan, WIKA membukukan rugi bersih senilai Rp 1,99 triliun di semester I 2023. Perolehan tersebut berbalik dari laba bersih senilai Rp 12,35 miliar pada semester I 2022.
Kerugian ini disebabkan perseroan mencatatkan rugi usaha setelah pendapatan dan beban lain-lain senilai Rp 595,96 miliar. Hal ini berbanding terbalik dengan laba usaha setalah pendapatan dan beban lainnya yang pernah diraup senilai Rp 552,24 miliar.
Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir dalam kesempatan terpisah menyatakan tengah menyiapkan pembenahan masalah BUMN Karya tersebut, yakni melalui konsolidasi dengan cara merger. Hal ini agar masalah BUMN Karya seperti yang terjadi pada PT Istaka Karya tidak terulang.
Merger akan dilakukan dalam 3 tahun ke depan, yakni mencakup PT Hutama Karya (Persero) (PTHK) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, serta PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
ADVERTISEMENT
"Kita mau carikan solusi jadi kita yang hadir di sini sebagai orang-orang baru tidak mau cuci tangan tapi kita akan cari solusi yang terbaik. Walaupun ini peristiwa 2006 seperti Jiwasraya, 2007 Istaka Karya tapi kita coba selesaikan, termasuk bagaimana kita konsolidasi Karya yang sejak awal saya sudah berulang-ulang kita coba konsolidasi," ujar Erick Thohir saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Selasa (1/8).