news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wamen BUMN Bocorkan Hambatan Pertamina Hulu Energi Melantai di Bursa (IPO)

24 Februari 2023 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Pencatatan pendanaan saham di Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/2).  Foto: Alfaddillah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Pencatatan pendanaan saham di Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/2). Foto: Alfaddillah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN masih memasang target untuk membawa anak usaha Pertamina yang lain, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), agar segera IPO di tahun ini. Hal tersebut menyusul PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE yang sudah resmi melantai di BEI, Jumat (24/2).
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN, Pahala N Mansury membeberkan hambatan apa yang dihadapi dalam proses IPO PHE. Sebelumnya, PHE ditargetkan sudah mulai IPO di semester I tahun ini.
Salah satu yang menjadi hambatan adalah, terkait batasan jumlah saham free float atau beredar di masyarakat setelah penawaran paling sedikit 10 persen.
Pahala mengatakan, pihaknya akan berdiskusi dengan pihak Bursa dan OJK terkait batasan nilai tersebut. Pahala juga menyebut perusahaan seperti PHE yang memiliki kapitalisasi sebesar 1 persen sudah melampaui nilai tertinggi IPO yang pernah ada.
“Kita akan review dan kita akan bicarakan dengan tiap Bursa dan juga tiap OJK karena seperti yang tadi disampaikan mengenai batasan nilai tadi itu menjadi salah satu pertimbangan,” kata Pahala usai menghadiri acara pencatatan dana Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/2).
ADVERTISEMENT
“Karena kalau kita melihat pelaksanaan IPO adalah untuk membuka diri, transparan, lebih profesional dan melakukan penghimpunan dana untuk bisa melakukan pengembangan ke depan,” tambahnya.

Dirut Pertamina Buka Suara

Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Pencatatan pendanaan saham di Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/2). Foto: Alfaddillah/kumparan
Direktur Utama Pertamina Nicke mengatakan, pihaknya berencana untuk unlock value Group Pertamina dan kembali melakukan IPO di subholding. Hal ini dilakukan karena PHE masih melakukan impor sebagian crude dan juga BBM.
"Memang ada rencana melakukan lagi IPO di subholding, ini untuk kita mempercepat kemandirian energi karena hari ini kita masih impor sebagian crude dan juga BBM," kata Nicke.
Namun, Dirinya mengatakan, untuk meningkatkan kapasitas tersebut harus didorong dengan potensi yang ada di Indonesia, baik minyak dan gas. Nicke mengatakan sebagian besar investasi akan diarahkan pada upstream dan unlock value untuk subholding upstream.
ADVERTISEMENT
“Karena walaupun transisi energi tetap berjalan, tapi migas di Indonesia yang cadangannya besar, kita akan proses jadi chemical, di mana ini diperlukan dan akan terus meningkat demand-nya. Jadi komitmen untuk meningkatkan value dari subholding oil dan gas akan kita tingkatkan,” ujar Nicke.