Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum Operating ditargetkan akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2026, setelah lepas dari holding perusahaan BUMN di sektor industri pertambangan MIND ID.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan proses IPO ini akan dikaji setelah Inalum merampungkan kerja sama dengan PT Aneka Tambang (Antam) dalam pembuatan Smelter Grade Alumina (SGAR).
“(IPO) Belum untuk Inalum, setelah ini baru akan kita kaji setelah selesai dengan partnership ini nanti kita akan kaji juga untuk IPO,” kata Kartika yang akrab disapa Tiko usai gelaran Mitra BUMN Champion, di Jakarta Pusat, Kamis (10/10).
“(IPO) belum tahu mungkin 2026 atau 2027,” tambahnya.
Rencana Inalum untuk melantai di BEI ini telah tersiar sejak Inalum masih berada di bawah MIND ID pada 2021 lalu. Pada saat itu Inalum ditargetkan melaksanakan IPO pada akhir 2022.
Lalu pada Agustus 2023 lalu, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Danny Praditya menuturkan akan dilakukan prapenawaran alias pra-IPO.
ADVERTISEMENT
Rencana pra-ipo dilakukan untuk menopang ekspansi smelter alumina dan peleburan aluminium hingga 2030 mendatang.
“Awalnya direncanakan ada wacana IPO untuk Inalum di 2024, tapi melihat kondisi dan kesiapan direncanakan di 2024 baru dilakukan pre-IPO,” kata Danny saat RDP dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (24/8).