Wamen BUMN Ungkap Pupuk Kaltim Siap IPO: Labanya Cukup Besar

5 Desember 2022 16:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ammonia Jetty PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Foto: Dok. Pupuk Kaltim
zoom-in-whitePerbesar
Ammonia Jetty PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Foto: Dok. Pupuk Kaltim
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN Pahala N. Mansury membenarkan soal kesiapan PT Pupuk Kaltim, anak usaha PT Pupuk Indonesia, untuk melantai di bursa saham (initial public offering/IPO).
ADVERTISEMENT
Menurut Pahala, PKT memiliki fundamental yang bagus untuk segera melakukan IPO. Saat ini, Pupuk Kaltim berencana membangun pabrik amoniak, urea dan methanol di Papua Barat.
Dalam pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa pabrik baru di Papua Barat itu memiliki kapasitas produksi urea sebanyak 1,15 juta ton dan methanol 1 juta ton.
Untuk membiayai rencana pembangunan pabrik barunya, PT PKT berencana melepas sebagian saham ke masyarakat melalui Initial Public Offering (IPO).
“Laba PKT cukup besar, sehingga propektif untuk segera melakukan IPO,” kata Pahala dikutip dari keterangan resmi pada Senin (5/12).
Pahala mengungkapkan, Kementerian BUMN saat ini sedang menyiapkan rencana IPO PKT bersama sejumlah BUMN dan anak usaha BUMN lainnya. “Saat ini prosesnya sedang berjalan, kita akan tetapkan pada waktu yang tepat. PKT termasuk salah satunya (IPO),” tegas Pahala.
ADVERTISEMENT
Rencananya, IPO PKT akan dilakukan sebelum pertengahan tahun 2023 mendatang. Langkah itu dilakukan agar aksi korporasi yang sangat strategis tersebut bisa berjalan optimal, terutama untuk mendukung rencana pembangunan pabrik baru di Papua.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi menjelaskan bahwa kinerja perusahaan selama periode Januari-Oktober 2022 cukup baik. Produksi pupuk urea mencapai 92 persen dari target tahun ini sebanyak 3,42 juta ton. Sementara NPK mencapai 102 persen dari target 250 ribu ton dan amonia sebesar 101 persen dari target 2,79 juta ton.
“Kami bersyukur bahwa per Oktober 2022 Pupuk Kaltim sudah memastikan bahwa produksi dan distribusi pupuk aman untuk periode musim tanam pertama 2023 (Maret-April 2023).
Per tanggal 26 November 2022, sebanyak 108.917 ton stok pupuk urea bersubsidi dan 6.725 ton NPK formula khusus, serta 158.702 ton pupuk urea non subsidi dan 38.073 NPK non subsidi telah tersedia di gudang-gudang Pupuk Kaltim,” ungkap Rahmad, Jumat (2/12).
ADVERTISEMENT
Kapal pengekspor amoniak produksi PT Pupuk Kaltim (Persero). Foto: Dok. Pupuk Kaltim
Stok pupuk tersebut saat ini sudah berada di gudang-gudang milik PKT di berbagai wilayah penyaluran pupuk subsidi. Di antaranya adalah wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat hingga Nusa Tenggara Barat.
Rahmad juga mengungkapkan, dirinya telah mendapatkan pesan dari Presiden Joko Widodo tentang pentingnya posisi Indonesia bagi penguatan ketahanan pangan dunia. Untuk mencapai hal itu, salah satunya adalah memperkuat produksi pupuk nasional dengan harga yang kompetitif.
“Kami di PKT terus berusaha mewujudkan harapan presiden agar Indonesia bisa menjadi sumber ketahanan pangan dunia dengan produksi pupuk yang mencukupi kebutuhan. Karena itu PKT berencana meningkatkan kapasitas produksinya dan mendorong efisiensi agar harga produksi kita bisa kompetitif,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT