Wamen ESDM Ungkap 11 Cekungan Air Tanah di Indonesia Sudah Rusak

8 Januari 2025 16:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung di kantor Kementerian ESDM, Jumat (3/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung di kantor Kementerian ESDM, Jumat (3/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan beberapa kondisi cekungan air tanah (CAT) di Indonesia dalam kondisi yang rawan, kritis, bahkan ada yang sudah rusak.
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM mencatat, Indonesia memiliki total 421 CAT yang tersebar di seluruh Indonesia. Paling banyak ada di Sulawesi dengan 91 CAT, kemudian Jawa dan Madura 80 CAT, Maluku 68 CAT, Sumatera 65 CAT, dan Papua 40 CAT.
"Kalau kita lihat ini cadangan air tanah berdasarkan cekungan ini ada air tanah yang sifatnya, kondisinya adalah sangat rawan, ada cadangan air tanah yang kritis, dan juga cadangan air tanah yang kondisinya rusak," ungkapnya saat Peluncuran Perizinan Air Tanah, Rabu (8/1).
Yuliot memaparkan, ada 5 CAT yang rawan yaitu CAT Metro dan Kotabumi Provinsi Lampung, Karanganyar, dan Boyolali Jawa Tengah, serta Yogyakarta. Sementara 5 CAT yang kritis yakni Palangkaraya, Banjarmasin, Brantas, Denpasar, dan Tabanan.
ADVERTISEMENT
Sementara 11 CAT sudah rusak yakni Jakarta, Karawang, Bekasi, Pekalongan, Pemalang, Semarang, Serang, Tangerang, Bogor, Bandung, dan Soreang. CAT yang rusak ini, kata Yuliot, bisa menyebabkan land subsidance alias penurunan permukaan tanah.
"Kalau kita tidak melakukan penataan dengan baik, maka kondisi lingkungan itu akan terjadi penurunan, dengan terjadinya penurunan, justru rawan terhadap bagaimana keberlanjutan lingkungan secara keseluruhan," tegas Yuliot.
Yuliot pun berharap Cadangan Air Tanah tidak dieksplorasi secara berlebihan. Sebab, ketersediaan air tanah yang menjadi sumber air bersih bagi masyarakat penting untuk keberlanjutan kegiatan ekonomi nasional, sehingga bisa mencapai pertumbuhan di atas 8 persen di tahun 2029.
Indonesia merupakan pengguna air tanah terbesar ke-9 di dunia. Negara dengan konsumsi air tanah terbesar di dunia yakni India, diikuti oleh China, Amerika Serikat, Pakistan, Iran, Bangladesh, Meksiko, dan Arab Saudi. Sementara posisi ke-10 adalah Turki.
ADVERTISEMENT
Yuliot menuturkan, luas cekungan air tanah di Indonesia mencapai 907.615 km2 dengan potensi air tanah di akuifer bebas 496,2 miliar m3 per tahun dan di sistem akuifer tertekan 20,9 miliar m3 per tahun.
"Tentu kita harus memperhatikan walaupun pemanfaatannya, persentasinya kecil, tapi beberapa daerah itu kondisinya sangat kritis," pungkasnya.