Wamen ESDM Ungkap Fokus Utama untuk Capai Swasembada Energi

24 Oktober 2024 10:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Rabu (23/10/2024).  Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Rabu (23/10/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengungkapkan keinginan Presiden Prabowo Subianto mencapai swasembada energi di masa pemerintahannya. Upaya mencapai swasembada tersebut akan didorong dengan serangkaian strategi.
ADVERTISEMENT
Yuliot menuturkan program utama yang akan difokuskan Kementerian ESDM untuk mencapai swasembada energi adalah meningkatkan lifting minyak dan gas bumi (migas), yang saat ini masih di kisaran 600 ribu barel per hari (bph).
"Untuk ketahanan energi, kita juga harus meningkatkan lifting. Jadi, lifting saat ini sekitar 600 ribu. Bagaimana kita meningkatkan sesuai dengan target yang ada," ungkap Yuliot di kantor Kementerian ESDM, Rabu (23/10).
Kemudian, lanjut dia, Kementerian ESDM tetap akan fokus pada program transisi energi menuju energi baru terbarukan (EBT). Hal ini agar Indonesia tidak terus-menerus bergantung pada energi fosil yang mayoritas diimpor.
"Ini kan ada konversi-konversi energi, termasuk dari energi baru dan terbarukan. Contohnya ekosistem kendaraan listrik itu kan sudah terbangun. Bisa saja konsumsi BBM dengan adanya kendaraan listrik itu kan juga akan berkurang," tutur Yuliot.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Yuliot menyebutkan pihaknya akan melihat kembali peta jalan target penggunaan kendaraan listrik untuk beberapa tahun ke depan dan bagaimana pengaruhnya terhadap konsumsi BBM di dalam negeri.
"Jadi, untuk penggunaan konsumsi ini, kalau memang produksi kita meningkat, bisa digunakan untuk bahan baku industri lain," ungkap Yuliot.
Selain itu, Kementerian ESDM juga akan fokus meningkatkan campuran bahan bakar nabati (BBN) baik itu biodiesel maupun bioetanol. Target Prabowo adalah mencapai biodiesel 50 persen (B50) dan bioetanol 10 persen (E10).
Yuliot menjelaskan, pemerintah akan memastikan pasokan bahan bakunya terjamin. Misalnya, minyak kelapa sawit (CPO) sebagai campuran biodiesel akan dikerahkan dari pelaku usaha yang belum memiliki kontrak jual beli.
"Yang bisa kita manfaatkan, yang bisa kita dorong adalah yang belum ada kontrak dan juga dipasarkan di dalam negeri, ini yang kita akan dorong untuk bisa digunakan sebagai bahan baku biosolar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM telah melaksanakan rapat pimpinan perdana, Rabu (23/10), yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB hingga malam hari. Yuliot menyebutkan, agendanya berupa penentuan indikator kinerja utama.
"Arahan Presiden adalah yang pertama, bagaimana ketahanan energi. Kedua, sumber daya alam yang ada itu harus tetap bisa dikelola dengan baik untuk bisa memberikan percepatan bagi pembangunan, juga memberikan kesehateraan bagi masyarakat," tutur Yuliot.
Selain itu, Yuliot juga memastikan konsolidasi program dengan kementerian dan lembaga (K/L) lain juga berjalan dengan baik. Dia menilai, jangan sampai program di Kementerian ESDM, kendalinya ada di K/L lain.